Polisi Beberkan Kronologi Ledakan di Tambang Batu Bara Sawahlunto

Pihak kepolisian membeberkan kronologi ledakan di area tambang batu bara Sawahlunto, Sumatera Barat, tepatnya di IUP PT NAL.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 09 Des 2022, 15:53 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 15:41 WIB
Segmen 1: Ledakan Tambang Batu Bara hingga Sistem Ganjil Genap
Ilustrasi tambang batu bara di Desa Salak, kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian membeberkan kronologi ledakan di area tambang batu bara Sawahlunto, Sumatera Barat, tepatnya di IUP PT NAL, Jumat (9/12/2022). Kejadian tersebut awalnya terjadi sekitar pukul 9.00 WIB.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat itu para pekerja lubang memulai aktivitas penambangan yang diketahui oleh Dian Firdaus selaku Kepala Teknik Tambang (KTR) PT NAL.

Namun, tidak berselang lama, terlihat lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil dari dalam lubang tambang.

"Pada saat itu beberapa pekerja sudah ada yang masuk ke dalam lubang, selanjutnya KTT memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang," kata Dedi, Jumat (9/12/2022).

Terdapat sebanyak 15 orang dari pekerja lubang dalam saat itu. Namun, ada sembilan orang yang berhasil keluar dan enam orang lainnya masih di dalam lubang.

Dari sembilan orang, lima mengalami luka-luka. Sedangkan, empat orang meninggal dunia.

Dedi menyampaikan, saat ini masih dilakukan proses evakuasi terhadap para pekerja lubang. Dia menduga, para pekerja lubang tambang yang masih terkurung di dalam lubang berada pada kedalaman kurang lebih 200 meter.

Adapun kondisi lubang terdapat kandungan gas metan. Pada lubang itu terdapat beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang.

"Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dulu," ucap Dedi.

Dedi mengatakan, hal itu menjadi alasan pihaknya belum memprioritaskan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab ledakan. Apalagi belum diketahui persis bagaimana kondisi di dalam lubang.

"Masih didalami oleh Polres, dan Polda Sumbar turun untuk mengawal proses penyelidikan," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya