Diterjang Banjir Bandang, 2 Warga Sumedang Meninggal Dunia

Banjir Bandang melanda lima Desa di wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (17/12/2022) sore.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2022, 13:24 WIB
Diterbitkan 18 Des 2022, 13:24 WIB
banjir bandang
Banjir Bandang melanda lima Desa di wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (17/12/2022) sore. (Foto: Dok. BPBD Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Banjir Bandang melanda lima Desa di wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (17/12/2022) sore. Akibat peristiwa tersebut, dua warga meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, dua warga yang meninggal akibat diterjang banjir bandang tersebut yakni, Dini (40) dan Syifa (15).

Kedua korban tersebut sempat dinyatakan hilang terseret arus banjir bandang saat berada di dalam rumah ketika bencana itu melanda daerah tersebut.

Kepala Basarnas Bandung Jumaril mengatakan, hingga Minggu (18/12/2022) siang ini belum ada laporan korban lain yang dinyatakan hilang.

“Kedua korban yang hilang terseret arus banjir sudah ditemukan,” kata Jumaril.

Jenazah atas nama Dini, warga Dusun Babakan Kananga RT 01/05, Desa Sawahdadap ditemukan pada Minggu pukul 10.20 WIB bertempat di sungai di kawasan PT Dwi Papuri. Sedangkan, korban kedua yakni Syifa, juga warga Dusun Babakan Kananga yang ditemukan di lokasi yang sama dengan korban pertama, ditemukan pada pukul 10.40 WIB.

Berdasarkan informasi tertulis dari BPBD Provinsi Jawa Barat, peristiwa banjir yang meliputi lima desa itu antara lain Desa Cihanjuang, Sindangpakuon, Sindanggalih, Mangunarga, dan Sawahdadap. Banjir tersebut terjadi pada pukul 17.00 WIB.

“Korban hilang sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Kedua korban atau jenazah dibawa ke Puskesmas Sawahdadap,” kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops) BPBD Jabar, Hadi Rahmat.

Hadi juga mengatakan untuk dampak banjir bandang hingga saat ini masih dalam pendataan. Sementara, akibat banjir yang dipicu tingginya intensitas curah hujan tersebut, sejumlah warga mengungsi.

Adapun titik pengungsi berada di Balai Desa Sawahdadap. Tercatat, 658 unit rumah terendam di Desa Cihanjuang.

“Jumlah pengungsi sebanyak 86 kepala keluarga atau setara 267 jiwa,” ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya