21 Desember 2022 Ada Fenomena Solstis, Ini Dampak yang Bisa Terjadi

Solstis sendiri merupakan sebuah fenomena astronomi biasa yang mempunyai istilah lain yaitu ‘Titik Balik Matahari’.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 21 Des 2022, 11:29 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 11:29 WIB
Ilustrasi Matahari Terbit, Sunrise
Ilustrasi Matahari Terbit, Sunrise (Photo by Federico Respini on Unsplash)

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan munculnya imbauan mengenai tidak keluar rumah pada 21 Desember 2022. Adapun imbauan tersebut berisikan mengenai akan adanya fenomena Solstis yang akan terjadi.

Namun faktanya, imbauan untuk tidak keluar rumah merupakan informasi yang salah seperti ditegaskan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pihak BRIN mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya atas informasi tersebut terutama informasi mengenai imbauan tidak keluar rumah.

Meskipun fenomena Solstis benar akan terjadi, namun fenomena tersebut adalah kejadian astronomis biasa. Dampaknya juga tidak seekstrem yang telah diberitakan oleh pesan yang tersebar di media sosial.

“Dampak solstis yang dirasakan oleh manusia tentu tidak seekstrem yang dinarasikan seperti pada imbauan yang disinformatif dan menyesatkan,” tulis keterangan BRIN dari Instagram resminya (@lapan_ri)

Lantas Apa Itu Fenomena Solstis?

Solstis sendiri merupakan sebuah fenomena astronomi biasa yang mempunyai istilah lain yaitu ‘Titik Balik Matahari’. Fenomena ini didefinisikan sebagai peristiwa ketika matahari berada di paling utara maupun selatan ketika mengalami gerak semu tahunannya serta sangat relatif pada ekuator langit.

BRIN juga menjelaskan bahwa secara umum Solstis berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit, berkulminasi dan terbenam. Adapun intensitas radiasi matahari yang diterima permukaan bumi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Lainnya

Dampak lainnya adalah pada panjang siang dan panjang malam serta berdampak ke pergantian musim.

Perlu diketahui juga dampak yang terjadi pada manusia tidak seeksterm yang diberitakan. Dampak yang terjadi dari fenomena astronomis ini hanya mempengaruhi pada iklim dan musim yang ada di bumi.

Adapun kabar mengenai dampak letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, dan banjir rob bukan suatu dampak yang terjadi karena Solstis dan sangat tidak berkaitan. Karena bencana tersebut berdasarkan dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik, serta hidrometeorologi.

“Sekalipun di hari terjadi solstis ini terjadi letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami maupun banjir rob, fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis,” jelas pernyataan BRIN.

Fenomena Solstis tahun ini sudah terjadi sebelumnya pada bulan Juni tepatnya pada 21 Juni 2022 pada pukul 16.13.19 WIB / 17.13.19 WITA / 18.13.19 WIT. Kemudian terjadi lagi pada 22 Desember 2022 besok pada pukul 04.49.14 WIB / 05.49.14 WITA / 06.49.14 WIT.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya