Gara-Gara 2 Bocah SD Main Korek Api, Gedung Polsri Palembang Kebakaran

Dari lokasi kejadian pihak kepolisian telah mengamankan dua bocah seusia Sekolah Dasar (SD) berinisial M dan E yang diduga menjadi pemicu api di gedung yang baru diresmikan pada Mei 2022 lalu.

oleh Puji Pertiwi diperbarui 12 Jan 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2023, 04:00 WIB
Gedung riset Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) yang terbakar pada Selasa (10/01/2023) pagi.
Gedung riset Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) yang terbakar pada Selasa (10/01/2023) pagi.

Liputan6.com, Palembang Kebakaran terjadi di gedung riset kampus Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), Palembang pada Selasa (10/1/2023) pagi.

Dari lokasi kejadian pihak kepolisian telah mengamankan dua bocah seusia Sekolah Dasar (SD) berinisial M dan E yang diduga menjadi pemicu api di gedung yang baru diresmikan pada Mei 2022 lalu.

Terlebih lagi, ada saksi mata dari pihak mahasiswa yang sempat melihat dua bocah tersebut keluar dari gedung ketika api melalap bagian bangunan.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menyebut, kebakaran tersebut disebabkan oleh ulah dua anak yang bermain korek api di bagian dalam gedung yang berisi bahan mudah terbakar atau matras.

"Kebakaran itu karena korek api yang dimainkan dua bocah SD, mereka bermain di atas matras dan mengakui perbuatannya," katanya, Selasa (10/01/2023).

Saat ini pihak kepolisian telah memanggil orangtua dua bocah tersebut untuk mendampingi saat pemeriksaan kepolisian.

Gedung Belum Difungsikan

Gedung baru yang terbakar api itu merupakan gedung yang belum difungsikan. Karenanya, pihak kampus juga memastikan tidak ada korban jiwa.

Meski tak ditemukan korban jiwa, dari api yang berkobar sejak sekitar pukul 08.30 WIB sebanyak 30 matras hangus dan kerugian ditaksir mencapai Rp87 juta.

Wakil Direktur 4 Politeknik Negeri Sriwijaya Zakaria menjelaskan, di gedung yang terbakar itu belum dipasang instalasi listrik.

"Rencananya gedung tersebut akan digunakan untuk penelitian. Saat ini, gedung teraebut masih dalam proses pembangunan," jelas Zakaria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya