Liputan6.com, Yogyakarta - Belut menjadi salah satu hewan yang cukup lazim dikonsumsi di Indonesia. Meski bentuknya menyeramkan seperti ular, hewan ini dapat diolah menjadi berbagai santapan yang lezat.
Daging belut memiliki cita rasa gurih dan bertekstur unik, membuat hewan ini dapat diolah menjadi kuliner apa pun. Belut bahkan menjadi salah satu makanan tradisional khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet makanan tradisional belut yang lezat dan autentik.
Advertisement
1. Gulai Belut
Gulai belut menjadi makanan khas Indonesia berbahan belut yang cukup populer. Makanan tradisional khas Jambi ini selalu menjadi incaran para pelancong yang datang.
Baca Juga
Gulai Belut menjadi makanan favorit masyarakat Rantau Panjang disaat Bulan Ramadhan. Gulai Belut yang dibuat dengan bumbu tradisional yang diwariskan secara turun temurun.
Cita rasanya yang pedas memberikan sensasi tersendiri. Kemasyuran Gulai Belut ini sudah tak asing lagi bagi Masyarakat Kabupaten Merangin.
Gulai Belut Khas Merangin menjadi menu andalan Pemerintah Kabupaten Merangin kala menjamu tamu kehormatan dan tamu-tamu undangan. Gulai belut dimasak menggunakan santan.
Daging belut dibumbui serai, Laos, jahe, cabe, bawang dan bumbu dasar lainnya. Selain itu, juga terdapat irisan daun kunyit, agar menambah harum wangi masakan ini.
Biasanya untuk menambah cita rasa, gulai belut disajikan bersama pare, daun ubi, daun pakis, dan rimbang. Harga satu porsi gulai belut di banderol Rp 15.000.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pecak Belut
2. Pecak Belut
Pecak belut khas Pemalang menjadi salah satu olahan belut yang wajib dicicipi saat singgah di Pemalang, Jawa Tengah. Pecak belut merupakan kuliner sambal pecak khas Pemalang yang kemudian dipadukan dengan belut goreng.
Sambal pecak terdiri sambal terasi, rempah-rempah, dan adonan santan. Sebagai pelengkap disajikan bersama daun pepaya, tauge, dan mentimun.
Salah satu tempat makan pecal belut khas Pemalang yang legendaris adalah Warung Bu Niti.
Warung Bu Niti sudah berjualan pecak belut sejak 1975. Sensasi gorengan belut yang gurih bercampur pedas khas tempat makan ini, membuat para pelanggan ketagihan.
Satu porsi pecak belut ala Bu narti dibanderol mulai harga Rp 45.000.
3. Keripik Belut
Keripik belut menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta, tepatnya Godean, Kabupaten Sleman. Makanan khas Indonesia berbahan belut ini dibuat menggunakan bleut sawah yang memiliki ukuran kecil.
Belut sawah lebih disukai karena rasanya lebih gurih dan organik. Selain itu, hidup di irigasi sawah yang tak terkena pupuk.
Cara pembuatan kripik belut juga cukup mudah. Pertama belut dibersihkan lalu di bumbui dengan bumbu dasar dan perasan jeruk.
Belut yang sudah berbumbu kemudian dilumuri tepung dan di goreng di minyak panas. keripik belut yang berukuran kecil sampai sedang, dibanderol dengan harga Rp 30.000 per kilogram, sedangkan yang berukuran besar mencapai Rp 140.000 per kilogram.
Â
Advertisement
Rendang Baluik
4. Rendang Baluik
Rendang belut asap atau rondang bolut adalah makanan khas Mandailing di Sumatra Utara. Perbedaan rendang khas Mandailing dengan Minangkabau terletak pada bumbunya.
Salah satunya adalah rendang khas Mandailing menggunakan kelapa parut sangrai. Uniknya, rendang belut ini juga dibuat dengan puluhan macam dedaunan.
Untuk satu kilo belut, harus disediakan sebanyak dua panci dedaunan yang sudah diiris halus. Kemudian 10 buah kelapa, 1 kg cabe giling, lengkuas, pala, bawang merah dan bawang putih.
Sebelum direndang, belut dikeringkan terlebih dahulu dengan bara api. Kemudian digoreng selama beberapa menit. Setelah dedaunan dan santan menyatu dalam kancah kemudian belut dimasukkan dan dimasak sampai kering.
Proses memasaknya bisa memakan waktu sekitar 3 jam. Rendang yang sempurna masaknya, bisa tahan sampai dia Minggu. Rendang biasa disajikan ketika acara pesta perkawinan, akikah, sunatan dan acara tahlilan ketika kematian.
Randang Baluik ini sudah diwarisi secara turun temurun dan menjadi tradisi bagi masyarakat Kubang landai sampai saat ini.
5. Tollo Lendong
Tollo lendong merupakan kuliner khas Toraja berbahan dasa belut hitam atau lendong. Makanan tradisional ini kerap disebut sebagai rawon khas Toraja.
Cara membuat tollo lendong cukup mudah. Sebelum dicampur kluwak hitam (pamarrasan), belut terlebih dahulu harus dibakar untuk menghilangkan bau amisnya.
Lalu, ditumis dengan sedikit minyak bersama campuran rempah-rempah khas Toraja yang khas. Tollo lendong menjadi sajian menu wajib bagi masyarakat Toraja saat ada acara adat, baik pernikahan, upacara adat kematian, ataupun pada momen natal.