Liputan6.com, Jakarta - HB rendah bisa dialami oleh banyak orang. Kasus ini mungkin bisa berbahaya. Yuk, gali informasinya lebih jauh tentang bahaya HB rendah dan penyebabnya di sini.
Baca Juga
Advertisement
HB atau hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan menghilangkan karbon dioksida dari paru-paru. Secara umum, tubuh memang dirancang untuk membuat hemoglobin sendiri yang dibantu oleh zat besi dan mineral alami dalam sel darah merah.
Jumlah HB ini bisa naik turun. Rendahnya HB dalam darah bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Namun, yang menjadi perhatian adalah bahaya HB rendah ini bisa membahayakan kesehatan yang serius. Salah satunya adalah masalah jantung.
Biasanya orang-orang yang memiliki kondisi HB rendah tidak bisa melakukan donor darah. Karena pusat donor darah memiliki standar jumlah hemoglobin para pendonor.
Salah satu penyebab HB rendah adalah kadar zat besi yang rendah. Kondisi ini juga dikenal dengan nama anemia defisiensi besi dan gejalanya cukup beragam. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Risiko Bahaya HB Rendah
Ada beberapa kondisi yang umum dialami orang dengan HB rendah. Beberapa gejala yang bisa muncul termasuk:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Kulit dan gusi pucat
- Sesak napas
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
Ketika muncul gejala tersebut, sangat dianjurkan untuk segera menghubungi dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes hitung darah lengkap untuk menentukan apakah Anda memiliki jumlah hemoglobin yang rendah.
Jika hasil tes menunjukkan jumlah hemoglobin rendah, Anda mungkin memerlukan lebih banyak tes untuk menentukan penyebab dan cara mengatasinya.
Rendahnya jumlah HB membuat jantung bekerja lebih keras untuk membawa oksigen. Ini membuat tubuh menjadi mudah lelah hingga membuat detak jantung menjadi tidak teratur. Dalam kondisi ekstrem, kondisi ini bisa menyebabkan pembesaran jantung, bunyi abnormal dan bahaya HB rendah bisa menyebabkan gagal jantung.
Advertisement
Mengetahui HB Rendah
Mengutip Mayo Clinic, anemia adalah kondisi darah yang paling umum di AS. Ini mempengaruhi hampir 6% populasi. Wanita, anak kecil, dan orang dengan penyakit jangka panjang lebih mungkin mengalami anemia.
Beberapa orang juga diketahui memiliki risiko yang lebih besar mengalami HB rendah. Mereka termasuk:
- Bayi usia 6-12 bulan
- Anak-anak dengan timbal dalam darahnya (timbal menghalangi kemampuan tubuh untuk membuat hemoglobin)
- Remaja
- Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas
- Orang dengan kanker, penyakit celiac, atau penyakit ginjal kronis
- Orang dengan kelainan darah genetik
- Orang hamil
- Orang dengan pendarahan hebat selama menstruasi
- Vegetarian atau vegan
Salah satu cara terbaik mengetahui jumlah HB dalam tubuh adalah dengan menemui dokter atau penyedia layanan kesehatan. Mereka akan membantu melakukan pengujian untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.
Mengetahui kadar hemoglobin dalam tubuh dapat dilakukan lewat tes darah. Namun jika penasaran, berikut informasi kadar hemoglobin normal, rendah, dan tinggi, seperti dikutip dari Very Well Health.
- Tingkat hemoglobin normal: 13,2–16,6 gram per desiliter (g/dL) untuk pria dan 11,6–15 g/dL untuk wanita
- Tingkat hemoglobin rendah: Setiap tingkat yang lebih rendah dari 13,2–16,6 g/dL untuk pria dan 11,6–15 g/dL untuk wanita
- Tingkat hemoglobin tinggi: Setiap tingkat yang lebih rendah dari 13,2–16,6 g/dL untuk pria dan 11,6–15 g/dL untuk wanita
Mengatasi HB Rendah
Biasanya, mengobati HB rendah tergantung pada tingkat keparahan masalah, penyebab, dan juga usia pasien.
Ada beberapa perawatan HB rendah yang tersedia, termasuk:
1. Konsumsi Suplemen Zat Besi
Ini adalah pengobatan yang paling umum untuk kekurangan zat besi. Namun sebelumnya, pastikan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, mereka yang akan meresepkan atau merekomendasikan suplemen zat besi yang cocok untuk Anda.
2. Terapi Zat Besi
Ini lebih sering terjadi pada anemia defisiensi besi yang parah. Ini juga lebih umum digunakan pada penderita anemia defisiensi besi yang juga memiliki kondisi kronis seperti penyakit celiac atau penyakit ginjal.
3. Transfusi Sel Darah Merah
Metode Ini dapat meningkatkan jumlah sel darah merah dan zat besi dalam darah.
4. Pembedahan
Dokter mungkin juga dapat melakukan prosedur seperti endoskopi bagian atas (EGD) atau kolonoskopi untuk menemukan penyebab perdarahan.
Beberapa cara lain untuk mencegah bahaya HB rendah adalah, dengan memasukkan berbagai makan kaya zat besi dalam menu diet. Ini mungkin cara paling efektif, dan bahkan dianjurkan oleh para dokter dan ahli gizi.
Beberapa makanan kaya zat besi yang bisa Anda konsumsi untuk mencegah bahaya HB rendah adalah:
- Kacang dan polong-polongan
- Ikan
- Sayuran hijau seperti sawi dan kangkung
- Daging
- Unggas seperti ayam dan kalkun
- Tahu
- Mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk, dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Kebanyakan orang dengan kekurangan zat besi membutuhkan 150–200 miligram (mg) zat besi per hari. Akan lebih baik jika Anda melakukan pencegahan dengan memilih makanan sehat secara umum.
Pilihlah makanan seperti sayuran berdaun hijau (seperti kangkung, bayam, dan selada romaine), kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak membantu tubuh mendapatkan zat besi dan vitamin lain yang dibutuhkannya.
Itu dia beberapa informasi tentang bahaya HB rendah yang bisa Anda ketahui. Menghindari HB rendah lebih baik daripada mengobati. Jadi pastikan untuk tetap melakukan gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi, ya. Semoga bermanfaat!
Penulis: Mega Dwi Anggraeni
Advertisement