PVMBG: 75 Persen Lokasi Rawan Tanah Longsor di Indonesia Ada di Pulau Jawa

Sejumlah daerah di Jawa Barat dinilai rawan gerakan tanah seperti Cianjur, Bogor, Majalengka dan Kuningan.

oleh Dikdik RipaldiArie Nugraha diperbarui 07 Feb 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi banjir dan longsor
BMKG sebut tanah longsong dan banjir bandang menjadi bencana lanjutan yang patut diwaspadai oleh warga Cianjur. (unsplash.com/Sadiq Nafee)

Liputan6.com, Bandung - Data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, sebesar 75 persen lokasi rawan gerakan tanah berupa tanah longsor di Indonesia berada di Pulau Jawa.

Sepanjang 2022 lalu di Pulau Jawa, rincian daerah yang terjadi tanah longsor tersebut yakni 401 kejadian di Jawa Tengah, 250 di Jawa Barat dan 120 di Jawa Timur.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, total kejadian adalah 1.085 tanah longsor mengakibatkan 208 orang meninggal dunia, 2.030 pengungsi dan 2.043 rumah rusak.

"Lima lokasi rumah rusak terbanyak karena tanah longsor berada di Maluku yang terdiri dari longsor dan banjir, disusul Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan Sumatera Utara. Kemudian lima lokasi korban tewas karena longsor, terbanyak ada di Jawa Barat. Termasuk dalam hal ini karena gempa Cianjur, kemudian di Kalimantan Barat karena tambang rakyat, di Kalimantan Selatan karena tambang rakyat dan lainnya ada di Sumatera Barat serta di Jawa Tengah," ujar Hendra ditulis Bandung, Senin, 6 Februari 2023.

Khusus untuk Provinsi Jawa Barat, Koordinator Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Badan Geologi Kementerian ESDM, Sumaryono menyebutkan lokasi yang paling tinggi kerawanan terjadi gerakan tanah adalah di Kawasan Cianjur, Bogor, Majalengka dan Kuningan.

Sumaryono menerangkan untuk di kawasan Cianjur Selatan dan Bogor bagian Barat, kerap terjadi tanah longsor setiap tahunnya.

Pasca 2020, sebanyak 4.000 orang diungsikan dan dilakukan relokasi tempat tinggalnya akibat sering terjadinya tanah longsor.

"Yang paling tinggi itu adalah Cianjur dan Bogor di Jawa Barat. Di Cianjur itu di jalur Cugenang - Ciloto itu kategori tinggi rawan gerakan tanah, makanya longsoran pada waktu itu kan kejadiannya disitu - situ saja. Baik akibat gempa maupun curah hujan tinggi, Puncak Bogor hingga Cianjur tuh sangat tinggi terjadinya tanah longsor," kata Sumaryono.

Sumaryono menyebutkan pula, daerah yang tengah naik jumlah kejadian gerakan tanah terjadi di Sukabumi. Sumaryono mengaku tengah meneliti pemicunya.

 

Banjarnegara dan Brebes Rawan Gerakan Tanah

Sedangkan untuk Provinsi Jawa Tengah disebutkan lokasi rawan gerakan tanah paling tinggi berada di Kawasan Banjarnegara dan Brebes. Dikedua lokasi tersbut setiap tahunnya kerap terjadi tanah longsor.

Untuk Provinsi Jawa Timur dilaporkan di situs magma.esdm.go.id, kejadian tanah longsor terkahir di Songgokerto, Batu, Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis, 29 Desember 2022 pukul 23.30 WIB.

"Penyebabnya adalah saat curah hujan yang tinggi terjadi pelapukan tanah, kemiringan lereng yang terjal dipicu oleh pemotongan lereng yang tidak sesuai," tulis Peneliti Gerakan Tanah Badan Geologi Kementerian ESDM, Iqbal Eras Putra.

Akibatnya tejadi longsoran dengan tipe translasi yang berakibat jalan rusak sepanjang 4 meter. Berdasarkan peta geologi, lokasi bencana tersusun oleh formasi Batuan Gunung Api Kuarter Atas Gunung Panderman. Jenis batuan diantaranya adalah Breksi gunung api, lava, tuf, breksi tufan, aglomerat, lahar.

Berdasarkan peta potensi gerakan tanah yang diterbitkan Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berada pada Zona Potensi Gerakan Tanah Menengah hingga Tinggi.

"Yang artinya daerah ini memiliki potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah," jelas Iqbal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya