Pilot Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB Papua Belum Diketahui Keberadaannya

Sampai saat ini pilot Susi Air Philip Merthens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, belum diketahui keberadaannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2023, 14:56 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 14:56 WIB
KKB Papua
Pesawat milik Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 dibakar sekelompok orang tidak dikenal yang ditengarai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (Liputan6.com/ Ist)

 

Liputan6.com, Jayapura - Sampai saat ini pilot Susi Air Philip Merthens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, belum diketahui keberadaannya. Hal itu diungkapkan Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal TNI Juinta Omboh Sembiring.

"Memang benar, keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu hingga kini belum diketahui lokasinya. Anggota TNI dan Polri masih melakukan pencarian terhadap yang bersangkutan dan berharap dalam kondisi selamat," katanya, Rabu (8/2/2023).

Sebelumnya Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa (7/2/2023), membakar pesawat jenis Pilatus Porter milik Susi Air yang dikemudikan Philip Merthens asal Selandia Baru. Pesawat tersebut membawa lima orang penumpang, termasuk seorang bayi.

Tindakan pembakaran pesawat Susi Air itu dilakukan sejumlah anggota KKB di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023) pagi.

Pesawat milik Susi Air itu terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba di Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


15 Pekerja Bangunan Berhasil Dievakuasi

Sementara itu, Komandan Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani mengatakan personel TNI dan Polri sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 15 orang pekerja bangunan yang sedang membangun puskesmas di Paro ke Timika.

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 15 orang pekerja bangunan yang sempat diancam akan dibunuh oleh KKB pimpinan Egianus di Paro, Kabupaten Nduga.

Setelah mendapatkan ancaman, mereka langsung melarikan diri dan diselamatkan warga di atas gunung hingga kemudian diselamatkan tim gabungan TNI-Polri dengan menggunakan tiga helikopter ke Kenyam.

"Setelah semuanya tiba di Kenyam dan kemudian dievakuasi, kini 15 pekerja itu sudah berada di Timika," jelas Kombes Faizal yang juga menjabat Direktur Reskrimum Polda Papua. Ke-15 pekerja bangunan itu adalah Gregorius Yanwarin, Domianus Wenehen, Thadeus Belyanan, Ical Behuku, Simon Walter, Martinus Yanwarin, Gerardius Ruban, Fransiskus Rendi Ruban, Yogi Parlahutan Siregar, Refalino Walten, Antonius Heatubun, Martinus Heatubun, Andreas Kolatlena, Amatus Ruban, dan Walterius Emanuel Heatuban.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya