Profil Calon Exco PSSI John Wempi Wetipo

John Wempi Wetipo lahir di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada 15 September 1972.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2023, 08:48 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 23:07 WIB
John Wempi Wetipo
John Wempi Wetipo. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo masuk dalam bursa bakal calon anggota komite eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027. Dia bakal bersaing ketat dengan 78 bakal calon anggota Exco jelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 16 Februari 2023 mendatang.

Wempi, wakil Papua dinyatakan lolos bersama dengan total 53 calon lainnya dari 80 calon yang mendaftarkan diri. Sebanyak 27 di antaranya dinyatakan tidak lolos dan tidak dapat mengajukan banding.

Adapun hasil tersebut sebagaimana diumumkan Komite Pemilihan (KP) ketika menetapkan daftar calon sementara (DCS) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023) lalu. Nantinya, KP akan mengumumkan daftar calon tetap Exco PSSI periode 2023-2027 pada Senin (6/2/2023).

Daftar ini akan dibawa ke Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023, untuk selanjutnya dipilih oleh para voters.

Lantas, siapa John Wempi Wetipo? Lalu bagaimana sepak terjangnya di lapangan hijau?

John Wempi Wetipo lahir di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, pada 15 September 1972. Tepatnya, di sebuah desa kecil di bagian selatan Kota Wamena, yaitu kampung Hulekaima di distrik Maina.

Putra asli Papua ini berasal dari suku Dani, dan merupakan putra tunggal pasangan Habel Wetipo (ayah) dan Hokolue Asso (ibu). Ada alasan tersendiri bagi suku Dani, memiliki anak tunggal. Sebab pada masa itu, masih terjadi perang suku sehingga memudahkan mereka berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.

Agar tidak kesepian, kedua orang tua John Wempi Wetimpo mengangkat dua adik bagi John, yaitu Bertus Asso dan Thomas Asso.

Ketika masih kecil, di lingkungan tempat tinggal, John kerap disapa Wempi. Adapun kedua orang tua Wempi bekerja sebagai petani kebun di rumah misionaris Dr. Myron, sehingga teman dan keluarga menganggap Wempi sebagai cucu dari Dr. Myron.

Wempi sendiri menempuh pendidikan SD di YPPGI Hitigima yang merupakan lingkungan misionaris. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Wamena pada 1988. Lulus SMP, dia melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA YPPK Taruna Dharma pada 1991.

Setamat SMA, Wempi melanjutkan pendidikan di Manado, tepatnya mengambil jurusan perhotelan di Akademi Pariwisata Manado selama tiga tahun. Kemudian, ia menempuh pendidikan sarjana strata satu (S1) di Fakultas Hukum Universitas Cendrawasih hingga meraih gelar sarjana hukum pada 2011.

Kemudian, Wempi melanjutkan studinya dengan mengambil program pascasarjana (S2) hingga meraih gelar master dari Fakultas Hukum Universitas Cendrawasih pada 2013.

Karier Wempi di pemerintahan sebagai birokrat telah berjalan selama 23 tahun. Ia mulai menapaki karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Jayawijaya pada 1996-1998. Kemudian, ia diangkat sebagai Kepala Seksi Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Jayawijaya pada 1998-2006.

Selama dua tahun berikutnya, Wempi diangkat menjadi Kepala Bagian Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya (2006-2008). Adapun dia mulai menapaki karier di dunia politik dengan menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada 2008, Wempi yang berpasangan dengan John Richard Banua dari Partai Demokrat, maju dalam Pilkada Kabupaten Jayawijaya. Keduanya memimpin sebagai Bupati Jayawijaya periode 2008-2013.

Wempi kembali terpilih sebagai Bupati Jayawijaya dengan perolehan suara 91 persen, untuk masa jabatan periode 2013-2018. Saat Pilgub Papua 2028, Wempi yang diusung PDIP dan Partai Gerindra mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua. Namun, dia dikalahkan oleh kandidat petahana, Lukas Enembe yang berpasangan dengan Klemen Tinal. Wempi yang berpasangan dengan Habel Meluas Suwae meraih 32,46% suara, sementara Lukas Enembe meraih 67,54% suara.

Karier Wempi selanjutnya di pemerintahan adalah menjadi Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ia ditunjuk Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2019 untuk mendampingi Menteri Basuki Hadimuljono pada 2019. Tiga tahun menjabat sebagai Wamen PUPR, Wempi dirotasi untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri mendampingi Tito Karnavian. Tujuannya agar pembangunan di Papua yang wilayahnya sangat luas itu bisa lebih cepat lagi pennaganannya.

Dalam hal sepak bola, Wempi pernah menjabat sebagai Pembina Persiwa Wamena. Persiwa adalah klub pernah mencetak sejarah sebagai runner-up Liga Indonesia. Itu terjadi pada musim 2008/2009, di mana Persiwa Wamena yang tadinya tidak begitu diperhitungkan, mendadak berkembang jadi salah satu tim paling ditakuti. Hingga akhirnya, Persiwa Wamena akhirnya berhasil menjadi runner-up Liga Indonesia.

Tak sampai di situ, Persiwa Wamena pernah mewakili Indonesia di Piala AFC. Meski sekarang menjadi pesakitan di Liga 3. Namun, masyarakat di sana tentu berharap Persiwa Wamena bisa bangkit lagi ke kasta teratas Liga Indonesia.

Wempi, telah aktif di sepak bola dengan menjadi pembina Persiwa Wamena. Ia menjadi pembina Persiwa, karena saat itu klub Liga 1 masih mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dan pada saat itu Wempi masih menjabat Bupati Jayawijaya selama dua periode (10 tahun).

Kemudian, Wempi mengungkapkan alasannya menjadi bakal calon Exco PSSI. Dia mengatakan, sepak bola Indonesia harus dibenahi agar Tim Nasional bisa lebih berprestasi lagi di kancah internasional.

“Latar belakang saya sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri dan mantan Wakil Menteri PUPR, serta mantan Bupati Jayawijaya. Dari teman-teman mereka bilang, kenapa tidak maju mengurusi hidup orang banyak. Masyarakat Indonesia sangat menyukai sepak bola dan mendambakan sepak bola kita maju,” kata Wempi, Rabu (8/2/2023).

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya