Gunung Karangetang Masih Berstatus Siaga, Warga Sitaro Memilih Bertahan di Pengungsian

Kondisi terkini 73 warga atau 16 kepala keluarga sekitar Gunung Karangetang hingga, Senin (13/2/2023), masih bertahan di Gereja Bukit Sion Desa Dompase, Kecamatan Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 14 Feb 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 10:00 WIB
Puluhan warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi akibat peningkatan aktifitas Gunung Karangetang.
Puluhan warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi akibat peningkatan aktifitas Gunung Karangetang.

Liputan6.com, Sitaro - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, hingga kini masih bertatus siaga. Ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir, dan menyebabkan sejumlah warga memilih untuk bertahan di pengungsian.

Kondisi terkini 73 warga atau 16 kepala keluarga sekitar Gunung Karangetang hingga, Senin (13/2/2023), masih bertahan di Gereja Bukit Sion Desa Dompase, Kecamatan Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. Lokasi tersebut dijadikan tempat pengungsian sementara.

Kepala Desa Dompase Ronald Kaunde mengungkapkan, 73 warga tersebut, terdiri dari 38 laki-laki, 21 perempuan, 9 lansia serta 5 balita.

"Para pengungsi masih ada di gedung gereja ini sampai status Gunung Karangetang dinyatakan aman," ujar Ronald Kaunde.

Dia menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Sitaro seperti Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro terkait logistik.

"Selain itu, ada juga beberapa instansi pemerintah yang sangat membantu kami di posko pengungsi ini," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, meningkatnya aktivitas Gunung Karangetang sejak Rabu (8/2/2023), membuat warga di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, was-was. Apalagi status gunung setinggi 1784 Mdpl itu naik dari waspada menjadi siaga.

"Guguran lava ke arah Kali Batang, Timbelang dan Beha Barat 750-1.750m. Sesekali terjadi guguran ke arah Kali Nanitu, Batuawang dan Kahetang 1.000 m," ungkap Aditya Gurasali, petugas pemantau gunung api.

Dia mengatakan, untuk kegempaan terjadi 1xtektonik jauh, amplitudo 20 mm, durasi 100 detik.Tremor menerus, amplitudo 5-75mm. Seismik masih didominasi gempa guguran dengan amplitudo 5-75 mm.

"Status Gunung Karangetang di Level III Siaga, sejak 8 Februari," ujarnya.

Terkait kondisi ini, dia mengatakan, untuk masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara. Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang.

"Senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro," ujarnya.

Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.

Terkait terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Karangetang, sejumlah warga yang tinggal di seputar gunung tersebut memilih untuk mengungsi.

Tercatat ada 16 kepala keluarga atau 73 jiwa yang mengungsi ke Gereja Dompase, Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro, Sulut.

 

Simak juga video pilihan berikut: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya