Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan warga binaan masyarakat (WBP) di sejumlah Lapas dan Rutan di Riau antusias merekam data kependudukan atau membuat KTP elektronik. Mereka tak ingin melewatkan pesta demokrasi atau pemilihan umum tahun 2024 nanti.
Salah satu narapidana yang merekam data untuk KTP elektronik adalah Beben. Dia menghuni salah satu Lapas di Riau dan kehilangan KTP saat berurusan dengan penegak hukum.
Advertisement
Baca Juga
"Sebelumnya waktu di luar (bebas), selalu ikut nyoblos milih presiden dan wakil rakyat," kata Beben, Selasa siang, 21 Februari 2023.
Beben menceritakan, sewaktu ditangkap oleh penegak hukum karena terlibat tindak pidana, KTP miliknya hilang entah kemana. Diapun bersyukur bisa membuat KTP di dalam penjara.
"NIK saya masih ada, untungnya bisa buat KTP lagi di Lapas," ujar Beben.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Mhd Jahari Sitepu menjelaskan, narapidana di Lapas dan Rutan tetap punya hak menyalurkan suara di Pemilu 2024. Lapas dan Rutan nantinya akan membuat bilik suara atau tempat pemungutan suara.
Jelang Pemilu, Kanwil bekerja sama dengan dinas terkait serta penyelenggara Pemilu melakukan pemutakhiran data melalui sistem database dan nomor induk kependudukan (NIK).
Di Riau saat ini ada 13.548 WBP. Dari jumlah itu, 80 persen sudah memiliki NIK sehingga sisanya dikejar agar memiliki NIK dan KTP menjelang pesta demokrasi.
"Tidak hanya untuk Pemilu saja, nantinya KTP juga berguna saat bebas untuk mencari pekerjaan dan lainnya," kata Jahari didampingi Humas Kanwil Kemenkumham Riau Koko Syawaluddin Sitorus.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembinaan
Pembuatan KTP ini, tambah Jahari, juga bentuk tanggung jawab Lapas dan Rutan dalam pembinaan agar narapidana tidak melanggar hukum lagi saat bebas.
"Perekam ini dilakukan serentak dalam beberapa hari di Lapas dan Rutan," ucap Jahari.
Jahari memuji antusias narapidana merekam KTP. Narapidana beramai-ramai mendaftar agar bisa ikut pesta demokrasi.
"Berdasarkan data yang diterima, di Rutan Rengat ada 725 WBP merekam, kemudian di Lapas Teluk Kuantan 309 narapidana dan Lapas Bagansiapiapi ada 201 WBP," imbuh Jahari.
Advertisement