Erdogan Janji Hidupkan Kembali Daerah Terdampak Gempa Turki dalam Setahun

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjanjikan akan menghidupkan kembali daerah terdampak gempa Turki dalam jangka waktu setahun.

oleh Udin AS diperbarui 22 Feb 2023, 16:36 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 16:33 WIB
Presiden Recep Tayyip Erdogan Kunjungi Tenda Pengungsi Korban Gempa Turki di Kahramanmaras
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada pers selama kunjungannya ke kota Kahramanmaras di tenggara Turki, dua hari setelah gempa kuat melanda wilayah tersebut, pada 8 Februari 2023. Warga masih banyak yang mengungsi takut terjadi gempa susulan. (AFP/Ozan Kose)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjanjikan akan menghidupkan kembali daerah terdampak gempa Turki dalam jangka waktu setahun.

Gempa berskala 7,7 magnitudo itu terjadi pada 6 Februari lalu. Gempa Turki juga merenggut ribuan nyawa dan hingga kini masih menjadi sorotan dunia.

Erdogan mengatakan total 70 ribu rumah akan dibangun di desa-desa terdampak gempa yang berpusat di Kahramanmaras, guna menghidupkan kembali daerah tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa Turki telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk memberikan akomodasi dan layanan penghidupan kepada korban gempa bumi di 11 provinsi.

Pemerintah Turki tengah berusaha membangun hampir 200 ribu rumah permanen dan menempatkan warganya di tempat tersebut dalam waktu setahun.

Di antara 11 provinsi tersebut, meliputi Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, Şanlıurfa, dan Elazığ.

Menurut Erdogan, bangunan baru tidak akan memiliki lebih dari tiga atau empat lantai selain lantai dasar.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD), korban tewas akibat dua gempa besar itu bertambah menjadi 43.310.

Lebih dari 271 ribu personel dikirimkan ke wilayah terdampak gempa untuk upaya pencarian, penyelamatan, dan keamanan.

 

Erdogan kunjungi Provinsi Gaziantep

Selain itu, total 300 ribu tenda didirikan di daerah-daerah tertimpa di mana 865 ribu warga Turki ditampung, sementara 23.500 orang lainnya tinggal di peti kemas yang dialihfungsikan sebagai tempat penampungan.

Sekitar 376.000 warga Turki tinggal di asrama-asrama Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Lebih dari 1,1 juta bangunan sudah diperiksa di wilayah tersebut. Tercatat 458.000 bagian terpisah dari 139.000 bangunan sudah dihancurkan, akan dihancurkan, dan rusak parah," kata Erdogan, dilansir dari Antara, Selasa (22/2/2023).

Erdogan juga telah mengunjungi Distrik Nudagi di Provinsi Gaziantep untuk bertemu dengan para korban gempa dan melihat rumah-rumah peti kemas dibangun untuk korban.

"Jumlah rumah yang akan kami bangun pada Maret di 11 provinsi tertimpa gempa akan menjadi sekitar 270.000," ujar dia.

"Kami akan membangun kembali dan memperkuat Gaziantep sambil mempertahankan identitas historis dan struktur demografisnya," kata Erdogan.

Kemudian Erdogan mengunjungi Distrik Islahiye dan mengumumkan penandatangan kontrak pertema untuk tempat-tempat di mana analisi geologi dan tanah sudah dirampungkan.

"Proses pembangunan total 1.797 hunian, meliputi 456 di Nurdagi, 399 di Islahiye, 645 di pusat Kilis, dan 287 di Kahta, Adiyaman, dimulai besok," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya