Mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api 23 Maret 1946

Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan peristiwa yang harus diketahui oleh masyarakat Indonesia. Karena peristiwa ini merupakan kejadian besar yang terjadi setelah Indonesia menyatakan dirinya menjadi negara yang merdeka.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 23 Feb 2023, 11:27 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2023, 11:09 WIB
Bandung lautan api
Gambar monumen peringatan Bandung Lautan Api di kawasan Dayeuhkolot, Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan peristiwa yang harus diketahui oleh masyarakat Indonesia. Karena peristiwa ini merupakan kejadian besar yang terjadi setelah Indonesia menyatakan dirinya menjadi negara yang merdeka.

Saat itu, Indonesia meskipun sudah menyatakan kemerdekaannya, masih ada serangan yang terjadi dari para penjajah. Dan peristiwa Bandung Lautan Api menjadi saksi bersejarah dalam melawan para penjajah tersebut.

Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 23 Maret 1946 dengan sebuah peristiwa pembakaran kota Bandung. Sebelum peristiwa pembakaran pecah, sejak 12 Oktober 1945 sudah terjadi serangkaian peristiwa.

Posisi Indonesia yang sudah menyatakan kemerdekaan ternyata harus menghadapi adanya sekutu bersama NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang tetap mendatangi Indonesia untuk menjajah.

Saat itu, pasukan Sekutu atau Inggris yang dipimpin oleh Brigade MacDonald meminta semua senjata api yang dimiliki oleh para penduduk kecuali TKR (Tentara Keamanan Rakyat) untuk diserahkan kepada mereka.

Bahkan, mereka pun membebaskan para tentara Belanda di kamp tawanan dan membuat adanya tindakan mengganggu. Karena kekacauan tersebut, Inggris dan TKR pun sempat mengalami bentrokan bersenjata. Alhasil, pada 21 November 1945 TKR beserta para pejuang melakukan serangan di tempat-tempat yang dipakai menjadi markas Inggris di bagian utara.

Ada dua hotel yaitu Hotel Homann dan Hotel Preanger yang diserang dan MacDonald pun mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat saat itu. Isi dari ultimatum tersebut mengatakan agar penduduk Indonesia dan pasukan bersenjata untuk segera meninggalkan Bandung utara.

Merespons hal itu, Tentara Republik Indonesia (TRI) membuat sebuah rencana bernama 'bumi hangus' agar kota Bandung tidak dimanfaatkan oleh sekutu maupun NICA. Atas keputusan tersebut, maka dilakukan perbincangan dalam Musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3). 

Melalui musyawarah tersebut akhirnya Komandan Divisi III TRI, Kolonel Abdul Haris Nasution pun melakukan evakuasi yang dilakukan pada 23 Maret 1946. Adapun bersamaan dengan evakuasi tersebut dilakukan pula pembakaran kota yang dilakukan oleh TRI dan masyarakat setempat agar mencegah sekutu serta NICA menggunakan Bandung jadi markasnya.

Maka dari itu istilah Bandung Lautan Api menjadi julukan pada peristiwa bersejarah tersebut. Aksi bumi hangus tersebut dilakukan karena masyarakat tidak ingin kota yang ia tinggali menjadi markas para penjajah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya