Liputan6.com, Gorontalo - Akhir-akhir ini di Provinsi Gorontalo banyak sekali objek wisata buatan yang mulai bermunculan. Hanya dengan mengandalkan alam terbuka, wisata buatan itu tinggal diperindah dengan sedemikian rupa agar menarik untuk dikunjungi.
Apalagi, wisata itu sangat bagus menjadi tempat berswafoto atau selfie. Seketika tempat itu pasti menjadi buruan para instagramer.
Advertisement
Baca Juga
Seperti halnya yang ada di Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato Gorontalo. Di tempat ini terdapat objek wisata buatan yang begitu menarik dan memesona.
Nama Objek wisata tersebut adalah, pangimba bahasa Gorontalo yang artinya persawahan. Meski hanya sebatas hamparan sawah, di sekitar objek wisata pangimba diberikan jembatan sekitar 100 meter.
Agar lebih menarik, jembatan-jembatan tersebut dicat dengan sedemikian warna agar lebih menarik. jembatan pelangi itu mengelilingi pematang sawah yang dipadukan dengan hijaunya hamparan padi.
Tidak hanya itu, objek wisata Pangimba juga memberikan sensasi udara yang masih asri. Musabab, di sekitar persawahan itu masih ditumbuhi pepohonan rindang yang memberikan sensasi tersendiri.
Namun, pengunjung tidak direkomendasikan untuk datang di waktu siang. Cuaca panas Gorontalo siang hari bisa membakar kulit. Cocoknya, untuk mengunjungi wisata alam ini di waktu pagi atau sore hari.
"Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mendatangi lokasi ini," kata Muhajir salah satu pengunjung.
Pria yang akrab disapa Hajir itu mengaku, jika tempat wisata ini mudah diakses. Selain mudah untuk diakses, untuk masuk juga tidak dikenakan biaya tarif yang mahal.
"Hanya dengan Rp5 ribu rupiah per orang, kita bisa memasuki lokasi ini," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Wisata Musiman
Akan tetapi keindahan wisata Pangimba hanya tergantung musim tanam padi. Waktu yang tidak tepat saat mengunjungi wisata ini ketika sawah sedang dibajak atau saat panen.
"Saat sawah dibajak dan panen tidak mungkin jadi tempat selfie," ujarnya.
Meski begitu, objek wisata pangimba mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Apalagi saat wisata itu dibuka, banyak warga sekitar memanfaatkan momentum itu untuk berjualan.
"Saat pertama dibuka, kami merasakan dampaknya. Kami jual jajanan yang menarik minat pengunjung. Apalagi jajanan tradisional," kata Roni warga sekitar.
"Harapan saya ini bisa berkelanjutan dan memberikan lebih banyak nilai ekonomi untuk Desa Taluduyunu," ia menandaskan.
Advertisement