Mengenal Leptospirosis, Wabah Penyebab 9 Kematian di Jatim

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Jenis bakteri ini ditemukan dalam urin hewan yang terinfeksi, termasuk tikus, sapi, babi, anjing, dan mamalia lainnya.

oleh Mega Dwi Anggraeni diperbarui 08 Mar 2023, 12:03 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 12:02 WIB
[Bintang] Tikus
Ilsutrasi tikus pembawa Leptospirosis | via: pestworldforkids.org

Liputan6.com, Jakarta - Warga Jawa Timur sedang dibuat khawatir dengan wabah leptospirosis, yang menyerang beberapa daerah, termasuk Pacitan, Probolinggo, Gresik, Malang, dan Lumajang.

Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mencatat, hingga 5 Maret 2023, terdapat 249 kasus wabah dengan 9 kasus kematian yang disebabkan oleh leptospirosis. Namun yang mungkin jadi perhatian dan pertanyaan banyak orang adalah apa itu leptospirosis?

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Jenis bakteri ini ditemukan dalam urin hewan yang terinfeksi, termasuk tikus, sapi, babi, anjing, dan mamalia lainnya. Bakteri ini dapat bertahan selama berbulan-bulan di tanah dan air yang hangat dan lembab.

Infeksi bakteri ini ditularkan pada manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, tanah atau air yang terkontaminasi, atau melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan juga cukup beragam.

Untuk kasus yang paling parah, leptospirosis dapat menyebabkan kematian. Infeksi yang tidak ditangani dan diobati dengan tepat dapat menyebar ke organ tubuh lainnya, menyebabkan kerusakan organ hingga menyebabkan kematian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Leptospirosis

20161012-waspada leptospirosis
Infeksi ini menyebar hampir di seluruh Indonesia dengan angka kejadian terbanyak bersamaan dengan musim hujan dan banjir.

Gejala leptospirosis dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Berikut adalah gejala-gejala yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang satu ini.

  • demam
  • menggigil
  • sakit kepala
  • nyeri otot
  • muntah
  • diare
  • ruam
  • mata merah

Sebagian besar kasus leptospirosis biasanya dapat diobati antibiotik, seperti doxycycline atau penisilin dan prognosisnya cukup baik jika didiagnosis dan diobati secara tepat dan cepat. Namun jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, infeksi dapat menyebabkan meningitis, gagal hati, dan gagal ginjal.

Langkah paling tepat mengatasi wabah yang satu ini adalah melakukan berbagai pencegahan, menghindari berenang atau berjalan di air yang mungkin terkontaminasi. Selain itu, hindari kontak dengan hewan secara langsung, terutama yang berpotensi terinfeksi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya