Tak Hanya Gizi Buruk, Bayi di Karawang Juga Menderita Atresia Bilier

Seorang bayi berusia dua tahun di Kecamatan Karawang Barat, Karawang, dilaporkan mengalami gizi buruk.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2023, 12:54 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2023, 12:54 WIB
Bayi Menderita Gizi Buruk
Tangkapan layar seorang bayi berusia dua tahun di Kecamatan Karawang Barat, Karawang, dilaporkan mengalami gizi buruk. (Liputan6.com. Ist)

 

Liputan6.com, Karawang - Seorang bayi berusia dua tahun di Kecamatan Karawang Barat, Karawang, dilaporkan mengalami gizi buruk. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, Nurmala Hasanah, Selasa (7/3/2023) mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan kesehatan dan pemberian makanan tambahan.  

"Kami dari pemerintah sudah melakukan intervensi dalam penanganan gizi buruk itu," katanya.

Bayi yang mengalami gizi buruk di Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, itu bernama MF yang kini berusia dua tahun.

Nurmala mengatakan, bayi malang tersebut tidak semata-mata menderita gizi buruk, tapi mempunyai penyakit penyerta, yakni penyakit atresia bilier.

Atresia bilier sendiri merupakan kondisi di mana terdapat gangguan aliran cairan empedu. Akibatnya, cairan empedu tidak dapat menuju usus dan terakumulasi di dalam hati, sehingga menimbulkan kerusakan hati.

Atresia bilier merupakan penyakit langka pada saluran empedu yang tidak berkembang secara normal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Butuh Teknologi Canggih

Penanganannya membutuhkan teknologi canggih, tenaga dokter ahli, dan biaya yang cukup besar.

"Dengan adanya penyakit penyerta yang diderita si bayi, maka dilakukan penanganan khusus, dan kini bayi itu dirawat di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Karawang," katanya.

Namun, kata Nurmala, karena si bayi memerlukan penanganan khusus, Dinas Kesehatan Karawang telah menyarankan agar penanganan bayi itu dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Kami sudah menyampaikan ke pihak keluarga agar bersedia dirujuk ke RSHS," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya