Liputan6.com, Jakarta - Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, bertambah menjadi 33 orang. Jumlah ini berdasarkan data pada Kamis (9/3/2023) malam.
Baca Juga
Advertisement
“Di Natuna korban yang meninggal dunia laporan informasi dari Polda Kepri sampai tadi malam Kamis 07.00 WIB, jumlahnya 33,” kata Ahmad di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Jumat (10/3/2023).
Selain itu, Ahmad memastikan, pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap korban hilang. Sampat saat ini, tercatat sebanyak 21 orang masih dinyatakan hilang.
“Tentu masih ada korban hilang, yang telah didata jumlahnya ada 21 orang,” tuturnya.
Ahmad juga mengatakan, sebanyak 114 personel Polri dari Brimob ada Samapta turut diterjunkan untuk pencarian korban longsor di Pulau Serasan.
“Kemudian ada personel kita melakukan pencarian evakuasi menggunakan alat berat dan manual itu bersama rekan-rekan TNI,” ucapnya.
Selain mencari dan evakuasi korban, petugas gabungan juga melakukan trauma healing terhadap sejumlah anak dan membuka dapur umum.
“Pada prinsipnya Polri bersama TNI dan stakeholders lain berupaya semaksimal mungkin untuk membantu para korban," kata Ahmad.
Diketahui, longsor menimpa 27 rumah di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Pulau Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau atau Kepri. Longsor Natuna menimbun kampung tersebut pada Senin 6 Maret 2023 sekitar pukul 13.10 WIB.
Pemerintah Kabupaten Natuna pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana longsor aelama 7 hari. Mulai dari 6 Maret hingga 12 Maret 2023.