Liputan6.com, Bandung - Bandung dikenal sebagai salah satu tujuan wisata populer di Indonesia. Bukan tanpa alasan, Kota Kembang ini memiliki beragam tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi.
Tidak hanya itu, Bandung juga memiliki ragam kuliner tradisional menarik yang cocok dijadikan buah tangan. Salah satunya adalah wajit cililin yang melegenda dan eksis hingga saat ini.
Kudapan manis ini berasal dari kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Desa Cililin. Wajit cililin memiliki cita rasa manis dan legit.
Advertisement
Di balik cita rasa wajit cililin yang manis, panganan ini memiliki sejarah yang panjang. Dikutip dari laman waisanbudaya.kemdikbud.go.id, berikut fakta menarik wajit cililin.
Baca Juga
1. Hanya dikonsumsi bangsawan
Wajit cililin terbuat dari beras ketan yang termasuk komoditi langka saat itu. Selain bahan baku yang tergolong langka dan susah ditemukan, bahan baku wajit cililin juga sangat mahal.
Hal tersebut berkembang menjadi peraturan wajit cililin hanya boleh dikonsumsi para kaum bangsawan dan pejabat tinggi Kolonial Belanda. Bahkan kudapan ini dulunya merupakan salah satu makanan favorit para bangsawan.
2. Hidangan mewah di zaman kolonial Belanda
Tingginya permintaan kudapan dari Desa Cililin dari waktu ke waktu membuat produksi wijit cililin semakin meningkat. Akhirnya beras ketan produksi Desa Cililin semakin langka.
Selain itu, semakin banyak acara besar yang dihadiri oleh kaum bangsawan. Kemudian, diatur mengenai pembuatan Wajit yang hanya disajikan ketika acara besar saja.
3. Lambang perlawanan masyarakat Sunda
Pada masa itu, Belanda membuat sebuah kebijakan mengenai wajit cililin hanya boleh dikonsumsi kalangan tertentu. Masyarakat Sunda menganggap kebijakan tersebut tidak adil, sewenang-wenang, dan hanya memihak golongan tertentu.
Pribumi sendiri tidak boleh memakan hidangan tersebut. Kemudian, masyarakat Sunda melakukan perlawanan menentang monopoli Belanda dan mulai menjual wajit cililin secara bebas kepada masyarakat.
4. Cara Pembuatan Wajit Cililin
Cara pembuatan wajit cililin cukup panjang. Wajit Cililin berbahan dasar beras ketan, yang harus direndam terlebih dahulu kurang lebih satu hari.
Kemudian, kelapa yang diparut dengan cara manual atau tradisional diambil bagian dalamnya saja. Pada waktu proses pemasakan masih sederhana dengan menggunakan bahan bakar batok kelapa dan arang, sehingga wangi khas muncul.
Setelah melewati proses pemasakan tekstur adonan mengental kemudian, dibungkus dengan daun jagung kering dan dibentuk mengerucut seperti layaknya piramida.
Advertisement