Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mempersiapkan sebuah drone atau pesawat awak berukuran cukup besar untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Drone ini disebut bisa terbang hingga ketinggian 1.000 meter dari permukaan tanah.
Drone karhutla ini diperlihatkan dalam apel siaga di lapangan Brimob Polda Riau, Jalan Durian, Pekanbaru. Apel ini dipimpin oleh Asisten Operasional Kapolri Inspektur Jenderal Agung Setya Imam Effendy.
Advertisement
Baca Juga
Mantan Kapolda Riau ini sempat berbincang dengan operator drone tersebut. Operator menyebut alat bantuan dari Mabes Polri ini punya kemampuan terbang 1.000 meter dengan daya jelajah 50 kilometer.
"Kemampuan terbangnya sampai 2 jam," ujar operator kepada Agung, Selasa siang, 14 Maret 2023.
Agung bertanya apakah kemampuan terbang itu sudah pernah diuji. Sang operator menyebutnya belum karena ada perizinan terbang sipil dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin dan Air Navigation yang harus dipatuhi.
"Izin saat ini hanya 120 meter, tidak boleh lebih," kata operator.
Agung meminta Polda Riau untuk berkoordinasi dengan Lanud Roesmin dan Airnav Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk menguji kemampuan terbang drone tersebut.
"Ini harus diuji di atas 120 meter, koordinasikan saja dengan Lanud dan Airnav," perintah Agung.
Selain drone, Agung juga mengecek sejumlah peralatan pemadam lainnya seperti pompa air. Agung ingin semua alat itu berfungsi dengan baik sehingga bisa digunakan saat kebakaran lahan terjadi di Riau.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jalankan Sistem
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sebagai alarm agar Satgas Karhutla Riau waspada terhadap kebakaran sekecil apapun.
"Memadamkan api kecil cukup 3 sampai 5 orang, tapi kalau sudah terbakar, satu pasukan di lapangan ini tidak akan cukup," tegas Agung memperingatkan Satgas Karhutla Riau.
Agung menerangkan, mencegah kebakaran memerlukan sistem yang baik. Mulai dari hal terkecil dan antisipasi dini agar petugas tidak keteteran ketika api sudah membesar.
"Butuh suport dari pemerintah daerah kepada personel," jelas Agung.
Agung menyebut potensi karhutla tahun ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Polri sudah diminta untuk menanggulangi agar bencana asap seperti beberapa tahun silam tidak terjadi.
"Ini butuh sinergitas semua pihak," imbuh Agung.
Advertisement