Penyebab Sakit Kepala saat Menstruasi, Bisa Jadi Karena Kurang Zat Besi

Liputan6.com, Jakarta - Sakit kepala saat menstruasi umum terjadi. Meski begitu, kondisi ini sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman selama beberapa waktu. Ternyata ada banyak hal yang mendasari kondisi ini.

Sakit kepala saat menstruasi biasanya muncul dua hari menjelang haid hingga tiga hari setelah haid berakhir. Namun kondisi ini juga tidak terjadi dalam setiap periode.

Bahkan, rasa sakit kepala saat menstruasi juga biasanya beragam. Ada yang terasa ringan, tapi kadang juga terasa sangat berat, hingga rasanya sangat menyakitkan. Namun, kondisi ini hanya berlangsung sementara. 

Tapi pernahkan kamu bertanya kenapa kondisi ini muncul saat periode bulananmu datang? Jawaban dari pertanyaan kamu adalah, kondisi ini disebabkan oleh hormon.

Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Perubahan hormon

Selama siklus menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron dapat berubah secara drastis, yang dapat memengaruhi kadar serotonin dalam otak. Serotonin merupakan zat kimia alami yang membantu mengatur mood, dan kadar yang rendah dapat menyebabkan sakit kepala dan migrain.

2. Kurang zat besi

Selama menstruasi, darah dan jaringan akan keluar. Dan sebagian wanita bisa mengeluarkan darah lebih banyak dari yang lain. 

Kondisi ini bisa membuat wanita kehilangan banyak zat besi. Ini menyebabkan, kurangnya jumlah oksigen yang disalurkan ke otak hingga membuat seseorang bisa mengalami sakit kelapa saat menstruasi.

Selain dua penyebab utama itu, ada juga beberapa faktor lain yang dapat memicu sakit kepala saat menstruasi, termasuk di antaranya:

• Ketegangan otot pada kepala, leher, dan bahu akibat perubahan hormonal
• Stres dan kelelahan fisik dan mental
• Konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan
• Kurang tidur atau terlalu banyak tidur
• Perubahan cuaca atau tekanan udara
• Sakit gigi atau infeksi sinus.

Itu dia beberapa penyebab dan pemicu sakit kepala saat menstruasi. Penting untuk memahami faktor pemicu sakit kepala saat menstruasi.

Mengambil tindakan untuk mengurangi risiko sakit kepala dan migrain adalah langkah paling tepat. Kami bisa mulai untuk menjaga pola makan sehat, tidur cukup, menghindari stres dan mencari bantuan medis jika perlu.