Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat segera menyuntikan subsidi beras sebesar 10 kilogram (kg) bagi 230 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama Ramadan 1444 H.
“Memang sangat berat (kenaikan harga Sembako) dirasakan oleh masyarakat,” ujar Wabup Garut Helmi Budiman, di sela-sela pengecekan harga Sembako di Pasar Induk Ciawitali, Garut, Rabu (22/3/2023).
Menurutnya, pekan pertama Ramadan 1444 H, mayoritas harga Sembako di pasaran naik. Kondisi itu cukup membebani masyarakat, termasuk adanya kenaikan HET gas melon atau bersubsidi yang sudah disampaikan Pemda Garut.
Advertisement
“Kami rapat Forkopimda tadi malam ada subsidi beras untuk 230 ribu KPM, jadi mereka akan mendapatkan subsidi beras 10 kilo semua seluruh Garut,” kata dia.
Dalam inspeksi kemarin, selain kenaikan harga sembako, harga daging ayam, daging sapi, hingga sayuran mengalami kenaikan harga.
“Kita coba dengan Dinas Peternakan ya untuk menyiapkan atau menambah stok daging tersebut, supaya nanti kenaikannya masih dalam batas (HET) gitu ya,” ujar dia.
Tidak hanya itu, untuk mengendalikan harga Sembako selama Ramadan 1444 H berlangsung, Pemprov Jabar bakal menggelar beberapa kali operasi pasar murah bagi warga.
“Saat ini baik pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sedang bahu-membahu agar kenaikan harga sembako ini tidak memberatkan masyarakat, apalagi di Kabupaten Garut ada masyarakat yang termasuk ke dalam kemiskinan ekstrem,” kata dia.
Sementara untuk gas melon 3 kilogram (kg) yang berada di kisaran Rp25 ribu per tabung. Dia meminta Satuan Tugas (Satgas) Minyak dan Gas Migas, termasuk DPC Hiswana Migas Garut, bisa menurunkan harga gas.
“Mudah-mudahan nanti dalam tiga hari ke depan kita ada operasi pasar untuk gas ini,” ujarnya.