Sikapi Ganjar dan Koster yang Tolak Timnas Israel, Jokowi: Ini kan Negara Demokrasi

Jokowi menyikapi demokrasi soal adanya dua gubernur yang berbeda pandangan menolak timnas Israel main di Piala Dunia U-20 di Indonesia.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 31 Mar 2023, 11:34 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 11:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pembentukan Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2022. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan politik dan olahraga punya ranahnya masing-masing sehingga tidak perlu dicampuradukkan. Jokowi menyikapi demokrasi soal adanya dua gubernur (Ganjar dan Koster) yang berbeda pandangan menolak timnas Israel main di Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Ini kan negara demokrasi, yang penting jangan dicampuradukkan. Saya sudah, saya sampaikan kan, jangan dicampur aduk, ada wilayah politik, ada wilayah olahraga," kata Jokowi, Jumat (31/3/2023).

Pernyataan Jokowi soal tidak mencampuradukkan antara posisi Indonesia yang mendukung Palestina ini sudah pernah ditegaskan pada Selasa (28/3/2023) lalu.

"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," katanya kala itu.

Kepala Negara juga menyebut bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati. Oleh karena itu, Jokowi menegaskan untuk tidak mencampuradukkan urusan olahraga dan politik.

"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," tegasnya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel main di Piala Dunia U-20. Ganjar punya alasan penolakan tersebut sebagai wujud komitmen bersama dalam upaya kemerdekaan negara Palestina sesuai amanat Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno.

"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," katanya, Kamis (23/3/2023).

Sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar menegaskan dirinya memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.

Ganjar mengaku terus mengamati aksi-aksi kekerasan yang cenderung meningkat di Palestina, serta mencermati kemunculan kelompok politik dalam pemerintahan Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka.

"Karenanya, penting bagi kita untuk tetap menyuarakan dukungan kita kepada perjuangan Palestina merdeka," ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar mendukung sikap PDI Perjuangan yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam laga Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Mantan anggota DPR itu meminta panitia bersama pihak terkait untuk mengupayakan langkah terobosan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan tanpa kehadiran timnas Israel di Indonesia.

"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," katanya.

 

 

Wayan Koster

Sementara itu, sebelumnya melalui surat bertanda tangan Gubernur Bali I Wayan Koster menolak Timnas Israel bertanding di Bali. Dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali tersebut, Wayan Koster mengatakan, selain ketidaksesuaian kebijakan politik Israel dan Indonesia, alasan Wayan Koster meolak Timnas Israel karena kedua negara juga tidak memiliki hubungan diplomatik.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertandi di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," kata Wayan dalam surat tersebut.

Penolakan tersebut, katanya, untuk menghormati hubungan diplomatik antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel. 

Sebelumnya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan dirinya tidak meragukan komitmen dukungan Indonesia, ketika menanggapi keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, Zuhair menegaskan bahwa partisipasi Israel dalam turnamen tersebut telah sesuai dengan aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan tidak serta merta melunturkan dukungan Indonesia, selaku tuan rumah, bagi perjuangan bangsa Palestina.

"Saya ingin memupus keraguan di antara banyak pihak dan ingin menegaskan bahwa berdasarkan apa yang saya lihat, dengar, dan rasakan, saya meyakini bahwa dukungan Indonesia terhadap isu Palestina tidak pernah berubah," kata dia.

Konsistensi dan keteguhan Indonesia dalam mendukung bangsa Palestina, kata Zuhair, selalu ditunjukkan dalam berbagai forum regional dan multilateral, di antaranya di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dia pun mengapresiasi sikap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang selalu menyuarakan kepentingan rakyat Palestina dalam forum-forum internasional, termasuk baru-baru ini di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan HAM PBB, dan pertemuan para Menlu G20 di India.

"Dan beliau juga secara tegas mengkritisi adanya dualisme dan ambivalensi sikap dari komunitas internasional terhadap isu Palestina," kata Zuhair.

Lebih lanjut, Zuhair menepis isu bahwa keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 merupakan awal dari normalisasi hubungan Indonesia-Israel.

Menurut dia, isu yang beredar di media massa itu sengaja diciptakan oleh Israel untuk memicu kesalahpahaman di antara Palestina dan negara-negara yang mendukungnya.

"Israel mencoba menunjukkan kepada komunitas internasional bahwa dengan mengikuti event ini (Piala Dunia U-20) merupakan awal dari normalisasi (hubungan). Dan Israel selalu mengatakan bahwa ada empat negara siap untuk menormalisasi hubungan, salah satunya Indonesia, isu ini gencar diberitakan di media," kata Zuhair.

“Tetapi kami tidak takut akan isu itu. Kami sangat percaya dengan kebijakan Indonesia (yang konsisten mendukung Palestina),” tutur dia, menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya