Pertamina Tegaskan Isu Gas Beracun Pascakejadian Ledakan Kilang Dumai Tidak Benar

Setelah berhasil menanggulangi kejadian di area gas compressor pada Sabtu, 1 April 2023, pukul 22.54 WIB, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai kini beralih ke proses recovery kilang maupun warga terdampak.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Apr 2023, 12:14 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2023, 12:13 WIB
Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan
Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan

Liputan6.com, Medan Setelah berhasil menanggulangi kejadian di area gas compressor pada Sabtu, 1 April 2023, pukul 22.54 WIB, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai kini beralih ke proses recovery kilang maupun warga terdampak.

Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan menjelaskan, proses recovery segera dilakukan agar operasional kilang dapat kembali berjalan optimal serta warga terdampak bisa segera beraktivitas.

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Mingu (2/4/2023).

Diungkapkan Agustiawan, saat ini kilang sudah kembali normal. Lokasi yang terjadi ledakan juga sudah diberi police line atau garis polisi. Warga di sekitar lokasi ledakan juga sudah dikondisikan.

Agustiawan menegaskan, tidak benar gas beracun yang ditimbulkan pascaterjadinya ledakan Kilang Pertamina Dumai. "Sekali lagi saya tegaskan, isu gas beracun itu tidak benar. Saat ini kilang sudah beroperasi normal dan dalam kondisi aman," tegasnya.

Soal penyebab ledakan, Agustiawan mengatakan, kompresor make up gas yang memang dalam proses start up. Lalu, ada kejanggalan operasi, sehingga menyebabkankan kejadian tersebut. Tapi ini masih dalam batas yang bisa diantisipasi dalam waktu sekitar 15 sampai 20 menit.

Sementara korban dalam peristiwa ledakan Kilang Pertamina Dumai itu ada 5 orang yang merupakan operator, yang terkena pecahan kaca. Sudah dibawa ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti. "Kondisinya stabil dan sadar. Korban jiwa dipastikan tidak ada, hanya ada lima korban luka," Agustiawan menuturkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan ke Proses Recovery

Penampakan api di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Dumai usai terjadi ledakan.
Penampakan api di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Dumai usai terjadi ledakan. (Liputan6.com/M Syukur)

Akibat dari kejadian ini, terdapat beberapa rumah warga dan rumah ibadah, khususnya yang berdekatan dengan kilang, mengalami kerusakan minor. PT KPI RU Dumai segera menanggulangi kerusakan yang terjadi sehingga masyarakat dapat kembali nyaman beraktivitas.

Dijelaskan Agustiawan, saat ini PT KPI RU Dumai membentuk Tim Pemulihan/Recovery yang melibatkan Pemerintah Daerah, Penegak Hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan.

Pendataan terhadap kerugian di masyarakat sedang dalam proses pencatatan. Selain itu PT KPI RU Dumai juga sudah mensiagakan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar lokasi ledakan Kilang Pertamina Dumai.

"Semoga proses recovery dapat berjalan baik, sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," Agustiawan menjelaskan.

Wali Kota Dumai, Paisal, yang melakukan pengecekan langsung ke lapangan mengatakan kondisi Kilang Pertamina Dumai sudah aman terkendali.

"Pertamina juga sudah menyatakan akan bertanggung jawab terhadap dampak yang timbul," pungkas Paisal.

Distribusi BBM dan LPG Aman

Kilang Minyak Pertamina di Dumai
Kilang Minyak Pertamina di Dumai. (Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

Pasokan dan distribusi energi di wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara dipastikan berjalan dengan baik dan aman pascakejadian yang melanda Refinery Unit II (RU II) Dumai pada Sabtu, 1 April 2023, malam. 

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria menyampaikan, pasokan dan distribusi BBM dan LPG bagi masyarakat di Wilayah Sumbagut tetap berjalan aman pascaperistiwa tersebut.

"Kepada masyarakat kita imbau untuk jangan khawatir. Stok yang ada di Integrated Terminal (IT), Fuel Terminal (FT) dan sarfas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, dipastikan aman dan tetap beroperasi dengan normal," kata Satria, Minggu (2/4/2023).

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memiliki wilayah operasi distribusi meliputi 5 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Riau, dan Kepulauan Riau (Kepri).

"Kilang RU II Dumai memasok BBM dan LPG ke sarfas-sarfas operasi Patra Niaga Regional Sumbagut, meliputi FT dan IT yang terletak di Riau, Kepulauan Riau, dan Sumut," Satria menerangkan.

Distribus Berjalan Normal

Susanto August Satria
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria (Reza Efendi/Liputan6.com)

Diungkapkan Satria, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melakukan koordinasi secara intensif dengan Kilang RU II Dumai. Juga intensif melakukan koordinasi, dan saat ini kondisi stok di FT serta IT tercukupi untuk memasok kebutuhan energi masyarakat.

"Proses distribusi tetap berjalan normal. Kami mendapat informasi bahwa kondisi kilang saat ini sudah berjalan normal, dan semua dapat teratasi dengan baik dan aman," ungkapnya.

Perlu diketahui, Kilang Unit Pemurnian (RU II) Dumai memproduksi sekitar 6 Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK). Kemudian, 3 produk Non-BBM. Diantaranya, Aviation Turbine Fuel, Minyak Bakar, Minyak Diesel, Minyak Solar, Minyak Tanah. Sementara produk Non-BBM diantaranya Solvent, Green Coke, Liquid Petroleum Gas (LPG).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya