Liputan6.com, Jambi - Saat Ramadan tiba, beragam kue tradisional biasanya akan banyak dicari sebagai hidangan takjil. Tak terkecuali di Jambi dengan kue padamaran yang hanya bisa ditemui saat Ramadan.
Kue khas ini merupakan kudapan manis legit yang selalu diburu saat Ramadan tiba. Selain saat Ramadan, kue padamaran biasanya juga dihidangkan pada acara-acara besar, seperti acara pernikahan, acara keluarga, atau acara adat lainnya.
Proses pembuatan kue padamaran terbilang cukup mudah, yakni dengan mencampurkan tepung beras, santan, gula merah, dan sari daun suji. Setelah tercampur rata, adonan tersebut kemudian dituang ke dalam takir, yaitu wadah anyaman yang terbuat dari daun pandan berbentuk kotak kecil.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya, kue padamaran dikukus hingga matang. Untuk memperkaya rasa, biasanya para pembuat kue padamaran akan membubuhkan sedikit gula merah dan gula pasir pada bagian permukan atau atas kue padamaran.
Selanjutnya, kue padamaran akan dikukus kembali hingga gula merah tersebut mencair. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan lumer di mulut.
Rasanya yang manis membuat kue ini sangat cocok dijadikan menu takjil buka puasa. Porsinya pun tidak terlalu banyak, sehingga cocok untuk mengganjal perut sebelum menyantap hidangan utama.
Masyarakat Jambi biasanya menikmati kue padamaran dengan segelas teh hangat. Kue ini mudah didapatkan di setiap penjual takjil saat bulan Ramadan. Namun, setelah bulan Ramadan usai, kue seharga Rp5.000 sampai Rp10.000 ini kembali sulit ditemui.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak