Senyum Semringah Ponikem, Pemulung yang Terima Bantuan Sembako Kapolri

Warga pemulung di Kalurahan Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul mendapatkan bantuan sembako dari Kapolri. setidaknya ada 200 pekat diberikan kepada keluraga kurang mampu diwilayah tersebut. bantuan tersebut diharapkan mampu meringakan beban warga terutama kebutuhan bahan pokok jelang lebaran 2023 ini.

oleh Hendro diperbarui 10 Apr 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 08:00 WIB
Ponikem warga yang menerima bantaun Sembako dari Kapolri
Ponikem salah satu perwakilan pemulung asal dari Kalurahan Plembutan, Playen ini menyampaikan kegembiraannya atas bantuan dari Kapolri tersebut. Bahkan, bantuan tersebut dirasa sangat meringankan keluarganya dan warga pemulung lainya.

Liputan6.com, Gunungkidul - Polda DIY membagikan paket sembako kepada sejumlah pemulung di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian Polri ditengah naiknya harga kebutuhan bahan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.

Dipimpin langsung Kapolda DIY Bersama jajaran tinggi Polres Gunungkidul, Pemberian bantuan dari Kapolri disampaikan langsung di area Pasar Besole Wonosari Gunungkidul. Setidaknya ada 200 paket sembako untuk warga kurang mampu.

Menurut Kapolres Gunungkidul, AKBP Edi Bagus Sumantri menyampaikan bahwa bantauan dari Kapolri tersebut serentak diberikan diseluruh Indonesia. Setiap daerah mendapatkan paket sembako sebanyak 200 paket.

Bantuan sembako atau kebutuhan pokok ini menyasar warga yang kurang mampu di sejumlah wilayah. Untuk di Kabupaten Gunungkidul sendiri ditujukan untuk kampung pemulung di Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, tepatnya di Bekas Pasar Besole.

“Jadi ini kan kegiatan serentak disemua daerah, untuk di Gunungkidul ini kami sampaikan bantuan dari Kapolri ini ke Pemulung yang berada di pasar ini,” kata Edy.

Edi menyebut, bantuan tersebut setidaknya dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok. Terlebih jelang Hari Raya Idulfitri ini, harga bahan kebutuhan pokok tentunya mengalami kenaikan.

Bantuan dari Kapolri tersebut menyasar pemulung ini tidak serta merta karena pekerjaan atau profesi mereka. Namun karena melihat dari sisi sosial, para pemulung tersebut bergantung pada barang bekas sehingga setiap hari belum tentu mendapat penghasilan.

Melihat hal tersebut, orang nomor satu di Polres Gunungkidul tersebut tak menampik bahwa bantuan dari Kapolri tersebut terbatas. Akan tetapi, baik dari Polda DIY dan Polres Gunungkidul sendiri juga sudah menyiapkan bantuan untuk beberapa wilayah di Gunungkidul.

“Selain bantuan dari Kapolri, Polda DIY dan Polres Gunungkidul juga menyalurkan bantuan kepada keluarga kurang mampu dibeberapa wilayah lainnya selain di Wonosari. Terlebih dikawasan pelosok Gunungkidul,” terangnya.

Edi menyebut bahwa bantuan tesebut bukan semata-mata hanya pemberian saja, namun juga sebagai ladang berkah bagi kepolisian dalam melayani masyarakat terutama kemanan dan kenyamanan warga. Terlebih pada Bulan Suci Ramadhan sekarang ini.

“Sebenarnya pemberian bantuan sosial ini hanya sarana, tetapi yang paling utama adalah untuk mencari berkah dalam menjalankan tugas kami di kepolisian kepada masyarakat,” ungkap Edi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Ponikem Bungah

Ponikem salah satu perwakilan pemulung asal dari Kalurahan Plembutan, Playen ini menyampaikan kegembiraannya atas bantuan dari Kapolri tersebut. Bahkan, bantuan tersebut dirasa sangat meringankan keluarganya dan warga pemulung lainya.

“Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Kepolisian atas bantuan tersebut terutama bagi warga pemulung di Besole ini,” kata Ponikem.

Ponikem menuturkan bahwa, ia Bersama warga pemulung lain saat ini merasakan susahnya mancari barang bekas warga. Karena banyak warga yang menolak kehadiran kami dengan memasang plang maupun himbuan dipintu masuk lingkungan.

Hal tersebut membuat lahan pencarian barang bekas mereka menyempit dan hanya terbatas. Hal tersebut juga mempengaruhi pendapatan mereka yang hanya mengandalkan dari barang bekas dari warga.

“Banyak yang tak menyukai profesi kami sebagai pemulung, ya kami sadar ada bagian dari kami memanfaatkan profesi kami untuk mengabil barang yang masih digunakan warga,” terangnya.

Namun demikian, para pemulung di Baleharjo tersebut selalu didata dan dikontrol oleh pihak kelurahan sebagai Langkah antisipasi. Bahkan, warga yang ada disini juga diberikan pelatihan kerja untuk dapat berwirausaha.

“Kami juga dilatih untuk berwirausaha agar tidak memulung lagi,” terang Ponikem.

Terkait bantuan tersebut, Ponikem beserta warga lainnya akan digunakan untuk Hari Raya idul Fitri. Sehingga sangat membantu dalam mengurangi beban pengeluaran saat lebaran beserta keluarga dirumah asal mereka.

“Ini sangat meringankan beben kami, terutama saat lebaran. Kami pulang ke rumah dapat membawa bekal bahkan penghasilan kami sekarang dapat ditabung untuk membangun usaha,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya