Cerita 2 Nelayan Selamat Usai Kapal Karam Dihantam Gelombang Tinggi di Perairan Manado Tua

Dua nelayan yang hanyut di Perairan Manado Tua yakni Frangky Porayow (48) dan Andi Pangemanan (23). Saat itu keduanya sedang memancing, dan tidak mempertimbangkan kondisi cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Apr 2023, 01:30 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 01:30 WIB
Proses pencarian dua nelayan asal Minahasa Selatan yang hanyut di Perairan Manado Tua, Sulut.
Proses pencarian dua nelayan asal Minahasa Selatan yang hanyut di Perairan Manado Tua, Sulut.

Liputan6.com, Manado - Cuaca buruk berupa hujan deras, angin, serta gelombang tinggi terjadi beberapa hari terakhir ini di Sulut. Dua nelayan di Kabupaten Minahasa Selatan dikabarkan hilang saat melaut di tengah kondisi cuaca buruk tersebut.

Kepala Kantor SAR Manado Monce Brury, melalui Humas Feri Ariyanto mengungkapkan, pihaknya menerima laporan warga bahwa ada 2 nelayan asal Minahasa Selatan yang dikabarkan hanyut.

“Menanggapi hal itu, Basarnas Manado langsung melakukan pencarian pada, Sabtu 8 April 2023,” ujarnya.

Dua nelayan yang hanyut di Perairan Manado Tua yakni Frangky Porayow (48) dan Andi Pangemanan (23). Saat itu keduanya sedang memancing, dan tidak mempertimbangkan kondisi cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang.

“Akibat cuaca buruk, perahu mereka terbalik dihantam gelombang setinggi 3 meter sehingga hanyut darti sekitar perairan Pulau Manado tua,” ujarnya.

Untuk mencari keua nelayan itu, Basarnas Manado menggunakan KN Bima Sena 228 sehingga mempermudah dan bisa menjangkau lebih jauh. Dalam proses pencarian hari pertama, tim mengalami kendala dengan cuaca sangat buruk, tinggi gelombang mencapai 4-5 meter dan disertai angin kencang.

“Sehingga tim menunda pencarian dan dilanjutkan pada Minggu 9 April 2023,” ujar Feri Ariyanto.

Setelah beberapa jam melakukan pencarian, kedua nelayan akhirnya ditemukan di atas rakit dalam keadaan selamat. Mereka langsung dievakuasi ke Pelabuhan Serai, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.

Kapten Kapal KN Bima Sena 228 Syahbudin Hajamant mengatakan, saat ini cuaca lagi tidak bersahabat. Dia mengimbau kepada masyarakat Sulut yang ingin melaut harap bekali untuk keamanan diri sendiri.  Sehingga pada saat terjadi yang tidak diinginkan bisa tertangani dengan cepat dan aman.

“Proses pencarian hari ini lebih lancar dari hari kemarin, walau ada gelombang tinggi akan tetapi tekad kami agar secepatnya menemukan dan mengevakuasi nelayan tersebut. Akhirnya mereka bisa dievakuasi dan bisa bertemu dengan keluarganya dalam keadaan selamat,” ujarnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya