Bule Australia yang Ludahi Imam Masjid Diusir dari Bandung dan Dilarang Masuk Indonesia

Meski proses hukumnya dihentikan, bule Australia Brenton Craig (43) yang ludahi imam masjid diusir dari Bandung ke negara asalnya.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 05 Mei 2023, 14:22 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2023, 14:21 WIB
Bule Australia Maki-Maki dan Ludahi Imam di Masjid Al Muhajir Bandung
Bule Australia Maki-Maki dan Ludahi Imam di Masjid Al Muhajir Bandung

 

Liputan6.com, Bandung - Meski proses hukumnya dihentikan, bule Australia Brenton Craig (43) yang ludahi imam masjid diusir dari Bandung ke negara asalnya.  Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung Arief Hazairin Satoto mengatakan warga negara asing (WNA) itu dideportasi berdasarkan ketentuan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Hari ini kami akan mendeportasi, rencananya deportasi melalui Bandara Soekarno Hatta malam ini sekitar jam 21.00 WIB," kata Arief di Kantor Imigrasi Bandung, Jumat (5/5/2023).

Arief mengatakan, Brenton terbukti bersalah setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di Kantor Imigrasi. Sebelumnya, warga Australia itu pun ditangkap jajaran Polrestabes Bandung di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, saat hendak pulang ke negaranya.

Warga Australia bernama lengkap Mchartur Brenton Craig Abas Abdullah itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka karena meludahi imam masjid di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 28 April 2023 silam.

Selain dideportasi, WNA tersebut juga diberi sanksi berupa ditangkal atau dilarang masuk ke wilayah Indonesia selama enam bulan ke depan. Sanksi penangkalan itu juga bisa diperpanjang.

"Setelah enam bulan itu, setelah ditangkal, nanti akan dicek lagi jika masuk ke Indonesia, jadi bisa saja diperpanjang," katanya.

Arief menjelaskan WNA itu pertama kali masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, pada 3 Maret 2023. Dia datang ke Indonesia dengan tujuan sebagai turis.

"Terus dia perpanjang masa paspornya di sini (Bandung) sampai tanggal 29 April kemarin masa berlakunya," kata Arief.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya