Menilik Kampung Iklim di Solo, Potret Masyarakat Lawan Perubahan Iklim

Kampung iklim merupakan program pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Agu 2023, 17:25 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Liputan6.com, Solo - Kampung iklim merupakan program pemerintah dalam rangka mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Salah satu kampung iklim ini terletak di Solo.

Kampung iklim di Kota Solo berada di Kampung Iklim Mojosongo. Terdapat banyak kegiatan dan program untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang diadakan di kampung ini.

Mengutip dari surakarta.go.id, di Kampung Iklim Mojosongo terdapat vegetasi ruang terbuka hijau, komposter, pemilahan sampah, serta bank sampah. Selain itu, juga terdapat kegiatan masyarakat yang berwawasan lingkungan untuk menunjang perekonomian warga.

Kampung iklim Mojosongo terdiri atas tiga kampung, yaitu kampung bunga (RW 29), kampung sayur (RW 36) dan kampung buah (RW 37). Kehadiran kampung iklim ini merupakan aksi nyata partisipasi masyarakat dalam melawan perubahan iklim.

Terlebih, kampung iklim hadir di tengah banyaknya pembangunan yang menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Sementara itu, manfaat kampung iklim adalah untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, serta sosialisasi kesadaran dan gaya hidup rendah karbon pada masyarakat.

Mengutip dari solotourismpromotionboard.org, kampung iklim merupakan program pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Program ini mulai diluncurkan pada 2012, tetapi baru direalisasikan secara resmi pada 1 Desember 2016.

Salah satu kampung di Mojosongo yang juga menjadi kampung iklim adalah Kampung Iklim Ngemplak. Kampung ini juga memiliki berbagai macam gerakan pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan.

Masyarakat yang tinggal kampung ini diimbau untuk memiliki kebun tanaman bunga dan tanaman sayur. Selain itu, ada juga tempat pembibitan yang dikelola oleh komunitas masyarakat yang kemudian ditanam dan dikelola oleh warga di lingkungan rumah.

(Resla Aknaita Chak)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya