Kronologi Penangkapan Buaya Raksasa di Lombok Tengah, Pemangsa Manusia?

BKSDA Provinsi NTB bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya berukuran raksasa sepanjang 4 meter yang selama ini meresahkan masyarakat di Desa Bangkat Parak

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2023, 11:31 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2023, 11:22 WIB
Dari Mana Asal Buaya 4 Meter yang Muncul di Sawah Warga Kebumen?
Tercatat sudah ada tiga laporan terkait kemunculan buaya, termasuk yang ditemukan warga di sawah. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Lombok Tengah - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya sepanjang 4 meter yang selama ini meresahkan masyarakat di Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Penangkapan buaya itu viral setelah videonya menyebar di media sosial dan menjadi tontonan warga setempat.

"Iya, telah ditangkap, lokasinya di Sungai Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut," kata Kapolsek Kawasan Mandalika, Iptu Kadek Suhendra di Praya, Ahad.

Sementara itu, Babinsa Desa Bangkat Parak, Sertu Ahmad Arifin mengatakan penangkapan buaya raksasa itu dilakukan bersama BKSDA NTB dan BKSDA Bali serta masyarakat setempat pada Sabtu malam pukul 19.00 Wita.

"Seekor buaya dengan panjang empat meter telah ditangkap," katanya.

Ia mengatakan, kemunculan seekor buaya yang sempat menghebohkan warga Desa Bangkat Parak tersebut dulu sempat viral, karena kemunculannya tidak terduga.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Buaya Pemangsa Manusia?

Itu pun terjadi setahun sekali pada saat musim hujan dan sempat pada tahun 2016 buaya tersebut juga muncul di tempat yang sama.

"Namun, pada saat kemunculannya waktu itu kami sebagai Babinsa bersama pemerintah desa setempat melakukan berbagai upaya pemasangan himbauan di sepanjang Sungai Arung arung untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan," katanya.

Namun, keresahan tersebut muncul hingga harus dilakukan penangkapan, karena buaya tersebut sempat dikabarkan memakan korban jiwa. Sehingga pemerintah Desa Bangkat Parak bekerjasama dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam NTB dan Bali untuk melakukan penangkapan dan mengevakuasi buaya tersebut ke tempat penangkaran di Mataram NTB.

"Buaya yang ditangkap dievakuasi oleh tim BKSDA ke pusat konservasi di Mataram, Nusa Tenggara Barat," katanya.

Harapannya semoga tidak ada lagi buaya lain yang muncul di Sungai Tarung Arung sehingga keresahan dan ketakutan warga akan buaya tidak berlarut larut.

"Semoga tidak ada Buaya lain yang muncul," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya