BKSDA NTB Tangkap Buaya 4 Meter di Lombok Tengah yang Resahkan Warga

BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali Reptile Rescue, dan warga menangkap seekor buaya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 08 Mei 2023, 12:42 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2023, 12:42 WIB
Ilustrasi Buaya
Ilustrasi Buaya (unsplash.com/ Vish K)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya di Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, pada Sabtu (7/5/2023) lalu.

Reptil tersebut diketahui berukuran panjang 4 meter. Aksi penangkapan buaya tersebut terekam video amatir dan tersebar di media sosial.

“Iya, telah ditangkap, lokasinya di Sungai Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut,” kata Kapolsek Kawasan Mandalika, Iptu Kadek Suhendra mengutip Antara, Senin (8/5/2023).

Kadek menjelaskan, penangkapan buaya tersebut dilakukan bersama-sama pada Sabtu malam sekitar  pukul 19.00 WITA. Babinsa Desa Bangkat Parak, Sertu Ahmad Arifin juga mengatakan jika buaya tersebut mempunyai panjang empat meter.

“Seekor buaya dengan panjang empat meter telah ditangkap,” ujar Ahmad.

Kemunculan buaya tersebut tidak terduga sebelumnya. Menurut keterangan warga, buaya tersebut muncul di kala musim hujan.

Biasanya, terjadi setahun sekali. Pada 2016 lalu, buaya tersebut sempat muncul di lokasi yang sama.

Pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya seperti memberikan imbauan di Sungai Arung. Hal ini guna menghindari terjadinya hal-hal berbahaya yang tidak diinginkan.

“Namun, pada saat kemunculannya waktu itu kami sebagai Babinsa bersama pemerintah desa setempat melakukan berbagai upaya pemasangan himbauan di sepanjang Sungai Arung arung untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan,” kata Ahmad.

Adapun penangkapan ini tidak dilakukan sendiri namun bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTB dan Bali. Sehingga, buaya yang ditangkap pun bisa dibawa ke tempat penangkaran di Mataram NTB.

Buaya yang ditangkap dievakuasi oleh tim BKSDA ke pusat konservasi di Mataram, Nusa Tenggara Barat,” tutur Ahmad.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya