Liputan6.com, Kendari - Hubungan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, dikabarkan merenggang. Puncaknya, terjadi pada Senin (15/5/2023). Saat itu, dua orang yang berpasangan dan terpilih saat Pilkada Wakatobi 2020 lalu, terlibat cekcok dalam kantor bupati, sekitar pukul 10.00 Wita.
Menurut sejumlah saksi mata, saat kejadian, Bupati Wakatobi Haliana, sedang berada di kantor. Saat itu, bupati bersama sejumlah pegawai, hendak menggelar rapat koordinasi terkait pembahasan program pemerintah.
Beberapa saat kemudian, Wakil Bupati Ilmiati Daud, mendatangi ruangan di dekat tempat rapat. Dia hendak menanyakan kepada bupati, penyebab dirinya tidak mendapat undangan kegiatan. Padahal, hal ini dianggap berhubungan dengan kepentingan masyarakat Wakatobi.
Advertisement
Baca Juga
Pembicaraan antara keduanya memanas, kemudian berlanjut ke dalam ruangan bupati. Ilmiati Daud kemudian masuk ke dalam ruangan, mengikuti bupati.
Saat tiba di dalam ruangan, ternyata sudah ada ajudan dan salah seorang staf bupati. Saat itu, Ilmiati mengeluh kepada Haliana, terkait janji politik yang sudah dibicarakan sebelum pencalonan keduanya menuju Pilbup Wakatobi.
Hal ini, disampaikan Munsir, salah seorang kerabat Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud.
"Ibu wakil kesal, sebab sudah berkali-kali kami meminta keseriusan Bupati mengenai janji politik, namun Pak Bupati seperti acuh," cerita Munsir, dihubungi via telepon seluler, Rabu (17/5/2023).
Janji politik dimaksud, yakni pembicaraan kedua belah pihak mengenai pembagian tupoksi dan kinerja. Keduanya, menurut Munsir, sudah berkomitmen untuk menuntaskan sejumlah komitmen ketika mereka terpilih. Tercatat, wakil bupati sudah empat kali mempertanyakan janji yang disepakati keduanya, tetapi tidak mendapat respon serius bupati.Â
Kata Munsir, di dalam ruangan, sempat terjadi cekcok dan perdebatan. Diduga kesal, Wakil Bupati Wakatobi tiba-tiba langsung melayangkan tangannya dengan keras dan tepat menyentuh bagian mulut dan wajah bupati.
"Itu diceritakan ibu wakil ke saya," ujar Munsir.
Masih diceritakan Munsir, pertengkaran belum selesai, aksi berlanjut hingga wakil bupati melempar papan nama Bupati di atas meja. Setelah itu, wakil bupati langsung meninggalkan ruangan.
Wakil Bupati Dapat Ancaman
Saat kejadian, dua orang staf di dalam ruangan ikut menyaksikan pertengkaran antara Wakil Bupati dan Bupati Wakatobi. Saat sudah melayangkan tangannya ke arah wajah Bupati, salah seorang staf langsung mengeluarkan kalimat bernada ancaman kepada wakil bupati.
"Kalau bukan perempuan, kamu sudah saya habisi," ujar Munsir, menirukan perkataan seorang staf bupati.
Akibat kejadian ini, Wakil Bupati langsung lari meminta perlindungan ke Polres. Dia bersama sejumlah kerabat langsung melaporkan kejadian ini ke Polres sebagai langkah antisipasi adanya aksi yang tidak diinginkan.
Bupati Wakatobi, Haliana, saat berusaha dikonfirmasi wartawan via telepon seluler, tidak menjawab pertanyaan yang diberikan. Saat dihubungi melalui pesan singkat, Haliana hanya membaca, tetapi tidak merespon pertanyaan.
Diketahui, Haliana dan Ilmiati Daud merupakan pasangan yang didukung 53 persen masyarakat Wakatobi saat Pilkada 2020 lalu. Keduanya unggul dari pasangan Arhawi-Hardin Laomo.
Di bawah kepemimpinan Haliana-Ilmiati, pariwisata wakatobi dinilai banyak pihak mengalami kemunduran. Paling mendapat sorotan, yakni tingkat kunjungan wisatawan menurun. Puncaknya, perusahaan penerbangan Wings Air sempat memutuskan berhenti beroperasi di Wakatobi. Meskipun demikian, April 2023, pesawat udara kembali beroperasi di Wakatobi.
Advertisement