Gara-Gara Dukun, Bocah 13 Tahun Tenggelam Saat Ambil Air Keramat di Sungai

Saat ini pihak Basarnas, TNI dan Polri yang dibantu masyarakat setempat terus melakukan pencarian. Air yang keruh menjadi kendala tim pencari saat melakukan pencarian.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 28 Mei 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2023, 02:00 WIB
Basarnas Gorontalo
Basarnas Gorontalo yang dibantu warga sekitar tengah melakukan pencarian bocah 13 tahun (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Bocah berusia 13 tahun, Rahmat Kasim, hilang tenggelam di di Muara Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, Kamis (25/5/2023). Hingga dua hari proses pencarian, korban belum juga ditemukan.

Saat ini pihak Basarnas, TNI dan Polri yang dibantu masyarakat setempat terus melakukan pencarian. Air yang keruh menjadi kendala tim pencari saat melakukan pencarian.

Informasi yang dirangkum Liputan6.com, peristiwa bermula saat rahmat bersama sang ayah datang ke muara untuk mengambil air keramat. Air tersebut rencananya digunakan untuk berobat seperti yang diperintahkan oleh salah satu dukun tempat mereka berobat.

Dukun itu kemudian menyuruh kami datang ke muara mengambil air untuk diminum. Sebab, kami saat ini tengah berobat karena gangguan jin,” kaata Arifin Karim.

Setibanya di sungai, sang ayah yang tengah sibuk mengambil air, tidak menghiraukan anaknya. Sementara korban tiba-tiba tergelincir dan jatuh ke sungai.

Melihat hal itu, sang ayah kemudian berusaha menolong anaknya. Namun karena arus sungai yang begitu deras, pertolongan sang ayah sangat sia-sia. Sang seketika anak tenggelam ke dasar sungai.

"Kejadian itu sangat cepat dan saya sangat trauma mengingat kembali itu," tuturnya

Karena panik anaknya telah tiada, sang ayah kemudian melaporkan kejadian ini ke warga sekitar. Sementara warga sekitar langsung menelepon pihak basarnas untuk meminta bantuan.

Sementara itu, Basarnas saat ini terus melakukan pencarian. Regu 1 menyisir manual di lokasi jatuhnya korban. Sementara Regu 2 menyisir menggunakan perahu karet dan perahu nelayan dengan radius 500 meter di sekitar.

"Bupati Kabupaten Pohuwato juga sudah berkunjung ke lokasi kejadian dan berkoordinasi  dengan Koordinator Pos SAR Marisa. Memantau langsung proses pencarian korban," kata Kepala Basarnas Pos SAR Marisa, Alfrits M. Rottie.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya