Antisipasi Kasus African Swine Fever, Pintu Masuk ke Sulut Diperketat

Sulawesi Tengah serta beberapa tempat di wilayah Sulawesi berada dalam status waspada ASF ke ternak babi.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 08 Jun 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 10:00 WIB
Kasus kematian babi di Sumut
Wabah virus babi afrika (African Swine Fever) di Sumatera Utara. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Manado - Kasus 'African Swine Fever' (ASF) menjadi perhatian serius pemerintah, temrausk di Sulut. Namun demikian, Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Yusup Patiroy memastikan belum ada kasus ASF di Sulut.

"Walau demikian, pengetatan di pintu-pintu masuk seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Selatan harus dilakukan," ujar sebut Yusup di Manado pada, Senin (5/6/2023).

Dia mengatakan, di Sulawesi Tengah dan beberapa tempat di wilayah Sulawesi telah berada dalam kewaspadaan terhadap penularan ASF ke ternak babi. Untuk itu pihaknya melakukan pengetatan di pintu masuk lalu lintas perdagangan salah satunya daging babi.

“Kewaspadaan berikutnya adalah warga atau penumpang yang membawa daging beserta turunan produknya seperti sosis," ujarnya.

Selain di pintu masuk perbatasan, Karantina Pertanian Manado juga melakukan pengawasan atau pengetatan di Bandara Sam Ratulangi Manado maupun pelabuhan-pelabuhan.

"Kami telah melakukan tugas kami secara maksimal baik di bandara ataupun pelabuhan untuk mencegah masuknya penyakit ASF ini," ujarnya.

 Dia mencontohkan ada beberapa produk turunan yang berbahan dasar daging babi yang dimusnahkan di bandara karena diduga berasal dari daerah-daerah yang sudah terjangkit ASF.

“Saat ini ada pelarangan masuknya daging babi ke Sulut termasuk dari daerah-daerah yang tertular ASF,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya