Ada Kardus dan Kotak Suara dari Limbah Plastik Berkonsep Ekonomi Sirkular, Seperti Apa?

Sebuah pabrik di Kabupaten Tangerang, memproduksi hingga ratusan ribu pics kardus yang terbuat dari bahan daur ulang atau limbah plastik. Bahkan, bahan baku 100 persen berasal dari limbah plastik yang dihasilkan pabrik tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 09 Jun 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 09:00 WIB
Industri di Tangerang Ciptakan Kardus dan Kotak Suara Daur Ulang Berkonsep Ekonomi Sirkular
Sebuah pabrik di Kabupaten Tangerang, memproduksi hingga ratusan ribu pics kardus yang terbuat dari bahan daur ulang plastik. Bahkan, bahan baku 100 persen berasal dari limbah plastik yang dihasilkan pabrik tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pabrik di Kabupaten Tangerang, memproduksi hingga ratusan ribu pics kardus yang terbuat dari bahan daur ulang plastik. Bahkan, bahan baku 100 persen berasal dari limbah plastik yang dihasilkan pabrik tersebut.

"Kita perbandingannya 1 banding 1, misal tiap bulan kita menghasilkan 10 sampai 20 ton sampah plastik, maka itu akan dijadikan bahan baku dan menghasilkan sekitar 50 ribu sampai 100 ribu kardus berbagai ukuran," ungkap Alden Lukman, CEO PT Alpha Gemilang Makmur, Kamis (8/6/2023).

Jika permintaan pasar tengah tinggi, maka pabrik yang berada di Kawasan Industri Jatake Kabupaten Tangerang tersebut, akan membeli biji plastik daur ulang yang berasal dari pengepul. Sehingga, produk yang dihasilkan benar-benar 100 persen dari bahan daur ulang yang bisa didaur ulang kembali, dengan harga yang sama seperti membeli kardus konvensional.

"Jadi, untuk mendukung ekonomi sirkular di masyarakat ALVAboard bersedia menerima kembali packaging yang rusak atau sudah tidak dipakai, agar dapat kembali di daur ulang oleh ALVAboard menjadi packaging baru, sehingga dapat terus mengedepankan konsep ekonomi sirkular untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi serta meminimalkan kerusakan lingkungan,"katanya.

Sebab, sesuai data yang dipaparkan Kemenperin, pengumpulan sampah plastik yang ada saat ini, baru sekitar 20 persen yang bisa dipergunakan sebagai bahan baku plastik. Untuk itu, salah satu pendekatan pengelolaan sampah nasional adalah pendekatan circular economy atau ekonomi sirkular.

"Varian sustainable packaging cocok untuk pemakaian packing barang-barang pindahan, kemasan packaging UMKM, bahkan saat ini kami paling banyak permintaan dari UMKM, lalu kiriman logistik dan berbagai kebutuhan packaging lainnya," katanya.

Masyarakat bisa memesan produk tersebut di berbagai market place.

Ada Jenis yang Bisa Dipakai untuk Bilik Suara

Sementara, panitia pemungutan suara kepala desa di Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah, memesan bilik suara daur ulang yang tahan air dan lembab dari Alva Board. 

"Jadi ada panitia pemungutan suara kepala desa di Waringin Timur ingin memesan bilik suara, memang kami menciptakan fungsinya sama seperti kardus buatan kami, yang tahan air, lembab, jadi cocok untuk dikirim melewati sungai," katanya.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya