Rakernas BEM se-Indonesia di Kota Palu, Apa Saja yang Dibahas?

Rakernas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia ke-16 itu diikuti oleh perwakilan 23 kampus. Selama 3 hari mereka akan membahas sejumlah isu dan arah gerakan mahasiswa.

oleh Heri Susanto diperbarui 15 Jun 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 19:00 WIB
Rakernas BEM SI ke-16 di Kota Palu
Pembukaan Rakernas BEM SI ke-16 di Kota Palu, Senin malam (12/6/2023). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Rakernas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia digelar di Kota Palu . Sejumlah agenda akan dibahas oleh ratusan peserta dari 23 kampus tersebut.

Tercatat Rakernas BEM se-Indonesia (SI) yang ke-16 itu diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari 23 kampus baik negeri maupun swasta. Selama tiga hari mulai 13 hingga 15 Juni Sidang Rakernas akan digelar dengan BEM Universitas Tadulako (Untad) Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah.

Sejumlah agenda yang akan dibahas dalam Rakernas itu di antaranya evaluasi gerakan BEM SI, perumusan SOP BEM SI, pemaparan Korsu dan Korwil, pembahasan isu nasional, penentuan fokus arah, gerak, dan ekspansi, serta pemilihan tuan rumah Munas BEM SI.

"Ini merupakan Rakernas ke-16 yang luar biasa yang pernah ada. Ini momen meneguhkan kembali arah gerakan mahasiswa Indonesia," Koordinator Pusat BEM SI, Ilmi Asyidiq mengatakan saat pembukaan Rakernas BEM SI di Kota Palu, Senin (12/6/2023).

Tema Rakernas yakni 'Revitalisasi Mahasiswa Sebagai Fasilitator Rekonsiliasi Demokrasi Indonesia' dipilih untuk mengingatkan kembali peran penting mahasiswa dalam menjaga demokrasi.

Sebagai tuan rumah, BEM Untad mengungkapkan Rakernas kali ini juga jadi momen menyuarakan berbagai persoalan yang ada di Sulawesi Tengah untuk jadi isu bersama mahasiswa, salah satunya adalah mengawal kasus kekerasan seksual yang terjadi di Parigi Moutong dan memastikan perlindungan terhadap perempuan dan anak Indonesia lebih baik.

"Kami akan bahas dan menjadi perhatian khusus dalam Rakernas. Kami ingin dari kasus itu ada perubahan di tingkat nasional dan mahasiswa turut menyuarakan itu," Presma Untad, Amming mengungkapkan.

Hadirnya ratusan mahasiswa se-Indonesia itu di Kota Palu itu pun mendapat sambutan hangat dari tokoh masyarakat Sulteng. Para mahasiswa itu diminta kembali ke fungsi mulianya sebagai generasi terdidik yang menjadi penentu masa depan bangsa.

"Mahasiswa sekarang adalah kader penerus bangsa bahkan benteng terakhir negara. Selamat datang adik-adik semua di Kota Palu," Akhmad Sumarling, salah satu tokoh masyarakat Sulteng sekaligus Pembina Eksternal Untad mengatakan. 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya