Liputan6.com, Bandung - Operasi bariatrik memang terdengar asing di telinga banyak orang. Namun, saat ini warganet banyak yang membahas mengenai operasi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Munculnya pembahasan operasi bariatrik tidak terlepas dari kondisi seseorang yang mengalami masalah berat badan berlebih.
Berdasarkan informasi dari Kemenkes, dijelaskan operasi bariatrik atau bariatric surgery merupakan salah satu metode penurunan berat badan untuk orang yang mengalami obesitas.
Operasi ini bertujuan agar membantu menurunkan berat badan bagi orang yang sulit untuk berdiet dan berolahraga.
Biasanya, orang yang memilih untuk melakukan metode bariatik adalah orang-orang yang sudah mengalami berat badan berlebih dan tidak dapat tertolong. Hal ini dilakukan guna menurunkan berat badan agar menghindari risiko kesehatan serius lainnya.
Meskipun metode ini sangat jarang untuk dipakai karena biayanya yang tidak sedikit, beberapa negara seperti Filipina sudah memperkenalkan metode ini.
Di Indonesia, operasi bariatrik sudah diperkenalkan namun hanya sedikit orang saja yang mengetahuinya.
Adapun cara kerja dari operasi bariatrik mempunyai tujuan agar tubuh dapat membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung. Atau untuk bisa mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.
Tidak semua orang bisa melakukan operasi bariatrik karena ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan. Mulai dari orang dewasa yang mempunyai kondisi tertentu misalnya obesitas parah atau obesitas morbid.
Manfaat Operasi Bariatrik
Terdapat beberapa manfaat yang didapatkan untuk penderita obesitas yang melakukan operasi bariatrik, di antaranya seperti berikut ini:
1. Membantu penderita obesitas untuk menurunkan berat badan yang bertahan pada waktu yang lama.
2. Membantu para penderita obesitas untuk terhindar dari beberapa penyakit berbahaya seperti diabetes, kolestrol tinggi, darah tinggi, radang sendi, asam lambung, dan lain sebagainya.
3. Membantu meningkatkan kualitas dari kehidupan baik secara fisik dan psikologis karena penurunan berat badan dari berat obesitas hingga ideal.
Advertisement
Risiko Operasi Bariatrik
Melansir dari mayoclinic.org, tedapat beberapa risiko yang bisa terjadi pada orang yang melakukan operasinya. Namun risiko ini adalah potensi risiko yang terjadi seperti prosedur besar lainnya.
Beberapa risiko ini bisa berupa risiko jangka pendek atau jangka panjang yang terkait prosedur pembedahan seperti berikut ini:
- Pendarahan berlebihan
- Infeksi
- Reaksi merugikan terhadap anestesi
- Bekuan darah
- Masalah paru-paru atau pernapasan
- Kebocoran dalam sistem pencernaan
- Risiko yang jarang kematian
Adapun beberapa risiko jangka panjang dari operasi ini bisa berbeda-beda tergantung dari jenis operasinya. Berikut ini di antaranya:
- Sumbatan usus
- Sindrom dumpling yang menyebabkan diare, kemerahan, pusing, mual, hingga muntah
- Batu empedu
- Hernia
- Gula darah rendah disebut hipoglikemia
- Malnutrisi
- Bisul
- Muntah
- Refluks asam
- Kebutuhan operasi atau prosedur kedua
- Paling jarang, kematian.