Liputan6.com, Bangkalan Karena belum mampu berkurban sapi atau kambing pada hari raya Idul Adha tahun ini. Keluarga Halimah (36), menggantinya dengan menyembelih seekor ayam.
Dan ayam itu, katanya, akan diolah menjadi 'kuah adun', kuliner khas orang Bangkalan yang hanya dimasak saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Setelah masak, masyarakat akan saling berbagi hidangan ini dengan saudara dan tetangga terdekat.
"Gampangnya, kuah adun itu seperti opor ayam," katanya ibu dua anak ini.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya keluarga Halimah, memotong unggas pada lebaran haji, juga telah menjadi tradisi di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tempat tinggalnya kini.
Bila tak punya ayam, sesembelihan bisa diganti dengan unggas lain seperti bebek atau entok. Bahkan, "Diganti ikan laut sekalipun boleh, intinya menyembelih sesuatu," kata perempuan kelahiran 1987 ini.
Halimah mengaku tak begitu paham, apa alasan di balik tradisi menyembelih unggas ini. Dia melakukannya semata meneruskan tradisi karena dilakukan orangtuanya dan sebagian besar masyarakat di sana.
"Ada juga tradisi patungan beli kambing dalam satu lingkungan, tapi sekarang sudah jarang, mungkin ekonomi sedang sulit," ujarnya sambil tertawa.
Pandangan Gus Baha'
Menyembelih unggas, bagi mereka yang belum mampu berkurban, termasuk sunah menurut Ulama KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha'.
Dalam satu cuplikan video ceramahnya di media sosial, pengasuh Pondok Pesantren LP3IA Narukan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini, menjelaskan maksud dari menyembelih unggas pada hari raya kurban adalah mencegah munculnya sifat tamak.
"Kalau enggak nyembelih, nanti mengharap-harap pembagian daging. Ketika ternyata tak kebagian, akhirnya tamak, menyalahkan panitia," terang dia.
Ibnu Abbas adalah kalangan Sabahat Nabi Muhammad SAW yang selalu menyembelih unggas saat 'lebaran haji'.
Menurut Gus Baha' apa yang dilakukan Ibnu Abbas untuk menghindari sifat tamak karena hari raya adalah hari yang identik dengan makan-makan dan minum-minum.
"Sekarang ini banyak yang salah kaprah, karena enggak mampu nyembelih sapi, lalu enggak nyembelih sama sekali. Padahal, pada hari raya Idul Adha disunahkan menyembelih apa saja asal halal. Asal jangan tikus," terang Gus Baha' lagi.
Advertisement