Takut Disunat? Rileks Lemesin Aja, Ternyata Ini 5 Manfaat Melakukan Khitan

Salah satu manfaat sunat adalah mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis.

oleh Arie Nugraha diperbarui 11 Jul 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2023, 21:00 WIB
Bakti Sosial
Bakti sosial berupa pemeriksaan THT dan pengobatan gratis, donor darah serta sunat massal kepada warga di Desa Rejo Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Bandung - Sunat merupakan kegiatan memotong kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis kerap kali dilakukan oleh masyarakat di Indonesia.

Dahulu hal tersebut dilakukan untuk menunaikan kewajiban ajaran agama Islam yang mayoritas dianut oleh masyarakat. Pasalnya kulup ini dapat menghambat keluarnya air seni yang statusnya najis (kotor) dalam agama.

Seiring perkembangan waktu dan meningkatkan pengetahuan secara medis, sunat ternyata memiliki manfaat yang besar dalam kesehatan.

Selain metode dan praktiknya tidak seseram dahulu, membuat ngeri dan merem-melek menahan sakit bercampur takut, ternyata seseorang yang disunat dapat rileks menjalaninya.

Menurut keterangan tertulis dr. Kevin Adrian dari laman alodokter.com, terdapat berbagai manfaat sunat atau sirkumsisi pada orang dewasa dan anak-anak, yang juga bisa dilakukan terhadap bayi.

"Manfaat sunat bagi kesehatan tidaklah sedikit, antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit menular seksual dan infeksi saluran kemih," tulis Kevin dicuplik Senin, 10 Juli 2023.

Kevin menegaskan seseorang yang ingin disunat tidak perlu merasaa khawatir karena prosedur ini tidak akan memengaruhi kesuburan atau mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual.

Dilihat dari sisi medis lanjut Kevin, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika menjalani prosedur sunat atau khitan. Berikut 5 manfaat sunat untuk tubuh :

1. Mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis.

2. Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.

3. Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan masalah ginjal.

4. Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.

5. Membuat kesehatan penis lebih terjaga, karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan.

Setelah disunat sebut Kevin, penis umumnya akan berwarna merah, memar, dan bengkak. Luka sunat pada bayi memerlukan waktu sekitar 10 hari untuk sembuh.

"Sedangkan luka sunat pada anak-anak dan pria dewasa memerlukan waktu setidaknya sebulan untuk sembuh," kata Kevin

Di Indonesia, proses yang juga disebut khitan ini umumnya dilakukan saat anak laki-laki memasuki usia sekolah dasar atau sekitar 6–10 tahun," kata Kevin.

 

Tips Agar Cepat Sembuh Usai Khitan

Beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh orang yang baru disunat agar luka bisa cepat sembuh. Pertama, gunakan celana yang longgar atau sarung untuk menghindari gesekan dengan penis. Jangan lupakan pula rutin kontrol ke dokter untuk merawat luka dan selalu perhatikan kebersihan alat kelamin untuk menghindari infeksi.

"Anda boleh mandi setelah diperbolehkan dokter, tetapi hindari mandi dengan cara berendam," jelas Kevin.

Disarankan untuk mengonsumsi obat pereda sakit untuk mengurangi nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Terkadang, dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah sunat.

Langkah selanjutnya agar penyembuhan pasca sunat mulus tanpa halangan adalah menghindari aktivitas atau olahraga berat, misalnya bersepeda, latihan beban, atau joging.

Untuk anak yang baru disunat, pastikan tidak terlalu banyak bermain atau bergerak terlebih dahulu. Sedangkan bagi pria dewasa yang melakukan sunat tidak dianjurkan melakukan hubungan seksual selama sekitar 4–6 minggu atau hingga luka sunat sembuh sepenuhnya.

"Semakin tua usia anak laki-laki atau pria yang disunat, semakin bertambah juga risiko, tingkat kerumitan, dan lama proses penyembuhannya," terang Kevin.

Kevin menuturkan meski bermanfaat bagi kesehatan, prosedur sunat tetap memiliki beberapa risiko. Diantaranya adalah perdarahan, terutama pada pria yang memiliki gangguan pembekuan darah.

Risiko lainnya adalah kemungkinan terjadinya infeksi usai penyunatakan, gangguan saluran kemih, kulit kulup mungkin terpotong terlalu pendek atau terlalu panjang serta sisa kulup dapat menempel kembali ke ujung penis.

Kevin juga menyarankan untuk segera menemui dokter atau pergi ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat jika mengalami bebrapa hal setelah disunat.

"Perdarahan sulit berhenti. Keluar cairan bernanah atau berbau busuk dari ujung penis. Proses buang air kecil masih terganggu hingga beberapa minggu setelah disunat. Penis masih terlihat bengkak 2 minggu setelah disunat serta demam," terang Kevin.

Sunat yang dilakukan segera setelah lahir, menunggu hingga sekolah, atau tidak disunat sama sekali, semuanya kembali pada keputusan masing-masing.

Jika masih ragu, dapat pula berkonsultasi dengan dokter terkait kelebihan serta efek samping lain dalam prosedur sunat. Termasuk metode yang akan dipilih, apakah dengan pisau bedah, laser, atau sunat cincin.

Wow! Ternyata sunat kini dan sunat dahulu sangat berbeda, selain banyaknya varisai dalam pelaksanaanya, ternyata banyak manfaatnya secara medis.

Jadi bagi anda yang berminat disunat jangan tegang terlebih dahulu. Rileks, tarik nafas panjang kemudian laksanakan. Tujuannya agar tetap stay cool and lovely untuk kesehatan diri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya