PDKT dengan Partai-Partai, PAN Masih Pilih-Pilih Pasangan Koalisi

PAN masih terus melakukan penjajakan koalisi dengan sejumlah parpol untuk pilpres 2024. PAN belum menentukan nama capres maupun cawapres yang akan didukung

oleh Fajar Abrori diperbarui 13 Jul 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 11:00 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai menghadiri konsolidasi bacaleg DPR RI se-Jawa Tengah di Hotel Sahid Jaya, Solo, Rabu (12/7).(Liputan6.com/Fajar Abrori) 

Liputan6.com, Solo - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku sedang rajin melakukan penjajakan dengan sejumlah partai menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024. Meski masih melakukan pendekatan tetapi PAN memastikan akan bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah.

Ketua Umum PAN yang akrab disapa Zulhas itu menyampaikan hal tersebut usai memberikan arahan dalam rapat konsolidasi para bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PAN DPR RI se-Jawa Tengah di Hotel Sahid Jaya, Solo, Rabu (12/7/2023). Menurut dia, penjajakan dengan sejumlah partai politik itu dilakukan sebelum memberikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024.

"Jadi mendekati Oktober pendaftaran (pasangan capres dan cawapres), kita intens pertemuan dengan berbagai kalangan. Tapi pada intinya, kalau PAN ditanya, pasti bergabung dengan partai-partai yang ada di pemerintahan,” kata Ketua Umum PAN yang akrab dipanggil Zulhas di Solo, Rabu (2/7/2023).

Koalisi Golkar

Sedangkan, ketika disinggung terkait poros PAN dengan Partai Golkar, Zulhas mengungkapkan bahwa saat ini masih terus melakukan pembicaraan terkait hal tersebut. Menurutnya, jika PAN dan Golkar koalisi telah mencukupi syarat untuk mengajukan pasangan capres dan cawapres. Tak hanya dengan PAN, Partai Golkar juga bisa mengajukan calon jika berkoaliasi dengan partai lain seperti Gerindra maupun PKB.

“Tetapi partai-partai itu kan ingin kalau berkoalisi itu kemungkinan menang kan begitu kan. Lha itu saya kira jadi pertimbangan utama. Bahwa, soal koalisi sekarang dua partai bisa, tapi kan kita lihat sekarang ukuran survei ya, sekarang yang paling memungkinkan kan the winnner,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya