Liputan6.com, Semarang - Para ulama yang berada di Partai Golkar menolak penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar (Munaslub Golkar). Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Dr IR. H.M.Idris Laena, MH menyebutkan bahwa wacana Munaslub Partai Golkar tak berdasar dan inkonstitusional.
Menurutnya, dalam sebuah organisasi itu ada aturan dan konstitusi partai yang diambil berdasarkan kesepakatan dan mengikat semua kader partai.
"Memperjuangkan Ketua Umum sebagai capres itu bagian hubbul wathon minal iman. Mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman, maka memperjuangkan Airlangga Hartarto adalah ikhtiar menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar," kata Idris Laena.
Advertisement
Menurut Ketua Fraksi Golkar MPR RI tersebut, saat ini Partai Golkar sedang solid berkonsolidasi untuk menyongsong kemenangan di pemilu 2024.
Idris menyebut Ketum Airlangga Hartarto sangat sukses mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
"Kepercayaan hingga dua kali jadi anggota kabinet menunjukkan bahwa Pak Airlangga memang pilihan yang tepat. Karena selama ini dapat menjalankan program-program Presiden dengan baik," katanya.
Idris laena juga menyerukan kepada seluruh kader Satkar Ulama Indonesia tetap tegak lurus dan satu komando mendukung kebijakan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
"Keputusan soal pencalonan presiden maupun arah kebijakan koalisi pada pemilu presiden sepenuhnya adalah di tangan Airlangga Hartarto sesuai dengan keputusan Munas dan Rapimnas Partai Golkar 2023," kata Idris.