Waspada, Ada Potensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Jalur Penyeberangan Bali

Gelombang laut setinggi hingga enam meter berpotensi terjadi di jalur penyeberangan Bali, pada 19-21 Juli 2023.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 19 Jul 2023, 08:41 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2023, 08:41 WIB
Ilustrasi gelombang Tinggi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi gelombang Tinggi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Denpasar - Gelombang laut setinggi hingga enam meter berpotensi terjadi di jalur penyeberangan Bali, pada 19-21 Juli 2023. Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, sehingga warga diimbau untuk waspada.

Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Bali Cahyo Nugroho, Rabu (19/7/2023) mengatakan, gelombang tinggi dipicu kecepatan angin.

"Peningkatan kecepatan angin mendukung peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Bali," katanya.

Berdasarkan pengamatan BMKG pada 19-20 Juli 2023 diperkirakan tinggi gelombang laut di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan mencapai hingga empat meter, sedangkan di perairan selatan Bali diperkirakan mencapai enam meter.

Ketinggian gelombang laut diperkirakan meningkat pada 20 Juli 2023, pukul 20.00 Wita hingga 21 Juli 2023, pukul 20.00 Wita.

Peningkatan ketinggian gelombang laut itu diperkirakan hingga enam meter dengan kategori 'sangat tinggi' di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kecepatan Angin

Kecepatan angin di wilayah penyeberangan itu diperkirakan hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur-tenggara, sedangkan kecepatan angin di Laut Bali yang berbatasan langsung dengan perairan Kabupaten Buleleng, Bali utara diperkirakan lebih kencang mencapai hingga 30 knot atau sekitar 55,5 kilometer per jam dengan ketinggian gelombang laut diperkirakan hingga 2,5 meter.

Pergerakan angin itu diperkirakan berasal dari Australia atau dikenal angin timuran yang bergerak kostan ke daratan Asia seiring mulai masuknya periode musim kemarau yang diperkirakan puncaknya pada Juli-Agustus 2023 di Bali.

 


Risiko Keselamatan Berlayar

Menurut BMKG, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Kawasan perairan Laut Bali adalah jalur nelayan melaut dan pelayaran kapal dari Surabaya menuju Indonesia bagian timur, sedangkan Selat Bali adalah jalur penyeberangan Bali-Jawa dan Selat Lombok adalah jalur penyeberangan Bali-Lombok serta merupakan jalur pelayaran kapal dari Bali menuju sejumlah kota di Indonesia bagian timur.

Di Selat Badung adalah jalur penyeberangan Sanur di Denpasar menuju kawasan wisata Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung serta merupakan kawasan wisata bahari.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya