Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada tanggal 10 Muharram, kapal Nabi Nuh AS kandas di sebuah gunung dan semua perbekalan habis. Kemudian Nabi Nuh AS bersabda untuk membuat makanan dari biji sisa untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT. Kemudian sisa makanan dan biji-bijian itu disebut bubur Suro.
Bubur Suro merupakan bentuk rasa syukur manusia atas keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT. Bubur Suro terbuat dari nasi yang dimasak dengan berbagai bumbu dan rempah.
Advertisement
Baca Juga
Seperti santan, serai, dan daun salam membuat bubur lebih harum dari jenis bubur lainnya. Untuk iringannya, secara umum tergantung daerahnya.
Bubur Suro sudah ada sejak zaman Nabi Nuh, ketika ia dan para loyalisnya selamat dari banjir dengan berlayar. Pada hari Asyura, Nabi Nuh berkata kepada kaumnya:
"Kumpulkan semua perbekalan yang kamu punya!".
Kemudian dia mendekati (mereka) dan berkata:
"(ambil) segenggam fuul (sejenis kacang kedelai), dan segenggam dill (biji), ini dengan nasi, ini dengan gandum, dan ini dengan jewawut (tanaman biji/buah yang keras) menjadi senar),"
Kemudian Nabi Nuh berkata:
"Gabungkan semuanya!, kamu pasti akan bahagia dalam keadaan aman".
Dari acara ini, umat Islam memasak sereal. Dan kejadian di atas merupakan kegiatan memasak pertama yang terjadi di permukaan bumi setelah terjadi badai.
Peristiwa tersebut juga dijadikan inspirasi sebagai rutinitas harian Ashyuro.
Ragam Bubur Suro
Beberapa daerah di Indonesia kemungkinan memiliki makanan khas Tahun Baru Islam yang berbeda-beda.
Bubur Suro Palembang
Palembang merupakan salah satu daerah yang masih memiliki tradisi membuat bubur Asyura.
Bahan untuk menyiapkan hidangan ini antara lain nasi dan daging cincang. Bumbu termasuk bawang merah, daun bawang, bawang putih, ketumbar, pala, kecap manis dan gurih, kayu manis, dan sedikit maldi berlemak dan asin.
Proses pembuatan untuk mengolah bubur Suro hingga matang dapat memakan waktu selama 4 jam.
Bubur Suro Banjar
Bubur Suro khas Banjar ini terdiri dari 41 bahan. Bahan-bahannya biasanya berupa aneka sayuran, biji-bijian, dan daging.
Tidak ada resep pasti untuk memasak bubur ini, namun jumlahnya harus cukup untuk 41 orang karena sudah menjadi tradisi.
Bubur ini sangat unik karena terdiri dari campuran 41 bahan yang terdiri dari aneka sayuran, kacang-kacangan dan daging.
Ke-41 jenis bahan ini harus dilengkapi karena sudah menjadi tradisi. Biasanya ada beberapa bahan wajib yang selalu digunakan oleh masyarakat Banjar. Seperti kangkung, jagung manis, wortel, kentang, tauge dan beberapa bahan lainnya.
Bubur Suro Jawa
Kacang jawa 7 jenis yang wajib ada di bubur jawa suro. Yaitu kacang tanah, kacang hijau, kacang mete, kacang bogor, kacang tholo, kacang kedelai dan kacang merah.
Biasanya disajikan pada perayaan Tahun Baru Islam pada 1 Suro atau 1 Muharam.
Lalu dibagikan dan dihidangkan untuk keluarga dan dibagikan juga kepada anak-anak yatim dan dhua’fa dan orang yang berpuasa pada 10 Muharram.
Bubur suro di Jawa juga dilambangkan sebagai simbol keselematan
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement