Liputan6.com, Jakarta Papua tidak hanya dikenal dengan keindahan alam yang memukau. Papua juga memiliki ragam warisan kuliner yang unik dan menarik untuk dinikmati seperti Satai Ulat Sagu.
Meskipun terdengar eksotis, satai ulat sagu merupakan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi dan telah menjadi bagian penting dari budaya Papua. Satai ulat sagu dibuat dari ulat pohon sagu yang telah diolah secara khusus. Pertama, ulat sagu dipanen dengan hati-hati dari pohon sagu.
Advertisement
Kemudian, ulat-ulat ini akan dicuci dan dipersiapkan untuk diolah menjadi hidangan lezat. Ulat sagu yang sudah dipersiapkan kemudian diolah dengan bumbu-bumbu khas Papua seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Setelah diolah, ulat-ulat ini ditusuk menggunakan bambu atau tusuk satai dan siap untuk dipanggang. Mungkin banyak yang berpikir bahwa makan ulat adalah sesuatu yang aneh dan menjijikkan.
Namun, satai ulat sagu memiliki cita rasa yang unik dan lezat. Tekstur lembut dan cita rasa gurih dari ulat sagu dipadukan dengan aroma rempah-rempah dan kepedasan cabai, menciptakan sensasi makan yang tak terlupakan.
Ulat sagu kaya akan protein, lemak, dan serat. Sebagai makanan tradisional yang diwariskan dari nenek moyang, satai ulat sagu memiliki nilai gizi yang tinggi dan menjadi sumber nutrisi penting bagi masyarakat Papua.
Manusia dan Alam
Satai ulat sagu juga memiliki makna budaya yang dalam bagi masyarakat Papua. Hidangan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mewakili hubungan manusia dengan alam sekitar.
Namun, penggunaan ulat sagu dalam hidangan juga perlu dikelola dengan bijak untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam. Satai ulat sagu merupakan contoh penting tentang bagaimana kuliner dapat menghubungkan manusia dengan alam dan warisan leluhur.
Bagi mereka yang ingin merasakan petualangan kuliner yang berbeda dan mendalam, mencicipi sate ulat sagu di Papua adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Â
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement