Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Listrik dan jaringan internet masih menjadi keluhan warga Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hal ini terungkap saat Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut belum lama ini.
Menanggapi itu, Rendi Solihin justru mengapresiasi warganya yang telah menyampaikan keluhan. Dia menyebut bahwa persoalan warga di wilayah Pendingin tentang listrik dan konektivitas internet memang telah beberapa lama berlangsung. Menurut warga setempat, aliran listrik acap kali tidak menyala selama 24 jam sehari. Bahkan, ada beberapa rumah yang belum tersambung jaringan listrik dari PLN.
Konektivitas internet yang tidak stabil turut menjadi keluhan warga Kelurahan Pendingin di tengah era digital saat ini. Padahal, ketersediaan layanan internet sangat dibutuhkan bukan hanya untuk komunikasi, tetapi juga lainnya.
Advertisement
Rendi Solihin menegaskan, akan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar kedua persoalan segera teratasi.
“Akan segera kami tindaklanjuti masukan dari warga, mengenai listrik dan sinyal,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Meski bukan menjadi kewenangan, Pemkab Kukar akan mendorong pihak terkait untuk menindaklanjuti persoalan listrik dan sinyal yang dikeluhkan warganya.
“Dalam hal ini Pemkab Kukar tidak bisa kerja sendiri, karena bukan sepenuhnya wewenang kami, tapi nanti akan ada kolaborasi, listrik dengan PLN dan sinyal dengan provider. Terima kasih sudah diingatkan persoalan ini,” jelasnya.
Keberadaan menara telekomunikasi di wilayah ini, menurut Rendi justru akan lebih mempermudah langkah-langkah mengatasi persoalan.
“Nah, kalau ada tower-nya justru bisa lebih mudah, pak camat akan komunikasi dengan Diskominfo, nantinya kami kawal ke pihak-pihak terkait,” pungkasnya.
Baca Juga
Target 2023, Blank Spot Internet Tuntas
Sebagai informasi, Pemkab Kukar menargetkan desa-desa yang masih blank spot jaringan internet akan tuntas pada tahun 2023. Untuk itu, Pemkab Kukar menggelontorkan Rp4,9 miliar melalui APBD 2022 untuk pembangunan tower 4G.
Ada pun beberapa desa yang terdata masih blank spot, yakni, Desa Sallo Cella di Kecamatan Muara Badak, Desa Muhuran, Desa Sebelimbingan, dan Desa Wonosari Rimba Ayu di Kecamatan Kota Bangun. Kemudian, Desa Kupang baru di Kecamatan Muara Kaman, Desa Muara Aloh dan Desa Tanjung Batuq Harapan di Kecamatan Muntai, serta Desa Long lalang di Kecamatan Tabang.
Kemudian 10 desa lain yang menjadi kewenangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yakni, Desa Benua Baru di Kecamatan Kota Bangun, Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis, Desa Long beleh Modang di Kecamatan kembang Janggut. Lalu, Desa Muara Tuboq, Desa Muara Kebaq, Desa Muara Salung, Desa Muara Tiq, Desa Muara Belinau, Desa Umaq Dian, dan Desa Umaq Tukung di Kecamatan Tabang.
Secara umum pada tahun 2021 ada 23 desa di Kabupaten Kukar yang tergolong wilayah blank spot. Dalam kurun waktu enam bulan, empat desa sudah menikmati jaringan telekomunikasi seluler di antaranya Desa Sukabumi di Kecamatan Kota Bangun, Desa Rantau Hempang di Kecamatan Muara Kaman, Desa Buluk Sen di Kecamatan Tabang dan Desa Bendang Raya di Kecamatan Tenggarong.
Selanjutnya, di 2022 ada 18 desa di Kukar yang tersisa. Seluruh desa ini ditarget bisa menikmati sinyal internet pada tahun 2023.
Advertisement