Mengungkap Kepribadian Orang yang Gemar Memberikan 'Silent Treatment'

Perlakuan hening adalah taktik komunikasi pasif-agresif di mana seseorang memilih untuk tidak berbicara atau berinteraksi dengan orang lain.

oleh Panji Prayitno diperbarui 01 Sep 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 18:00 WIB
Mengungkap Kepribadian Orang yang Gemar Memberikan Silent Treatment
Meskipun sedih dicuekin teman, silent treatment ternyata bisa bikin kamu jadi tambah dewasa. | via: avestra.deviantart.com

Liputan6.com, Jakarta - Kepribadian adalah hal kompleks yang membentuk cara seseorang berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Salah satu perilaku yang menarik perhatian adalah perlakuan hening atau silent treatment.

Dirangkum dari berbagai sumber, perlakuan hening adalah taktik komunikasi pasif-agresif di mana seseorang memilih untuk tidak berbicara atau berinteraksi dengan orang lain sebagai bentuk penghukuman atau ekspresi ketidakpuasan.

Motivasi di balik perlakuan ini bisa bervariasi, mulai dari perasaan tidakpuasan, ketidakmampuan mengungkapkan emosi dengan kata-kata, hingga upaya untuk mengendalikan situasi.

Orang yang sering menggunakan perlakuan hening cenderung memiliki konflik dalam diri mereka. Mereka mungkin kesulitan untuk mengungkapkan perasaan atau kekhawatiran mereka dengan jelas, dan akhirnya mengandalkan perlakuan hening sebagai jalan keluar.

Seringkali, perilaku ini muncul dari rasa ketidaknyaman emosional. Mereka mungkin takut ditolak atau merasa bahwa perasaan mereka tidak akan dihargai, sehingga lebih memilih untuk menjaga jarak melalui perlakuan hening.

Beberapa individu menggunakannya sebagai alat untuk mengendalikan situasi. Dengan tidak memberikan respons, mereka merasa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perasaan orang lain dan merasa superior dalam situasi tersebut.

Ekspresi Emosi

Orang yang menggunakan perlakuan hening mungkin menghadapi kesulitan dalam mengomunikasikan perasaan mereka. Mereka mungkin belum belajar bagaimana menyampaikan emosi dan kekhawatiran dengan cara yang sehat.

Perlakuan hening atau silent treatment meskipun mungkin terasa efektif bagi pelakunya dalam jangka pendek, memiliki banyak kerugian dalam jangka panjang. Ini dapat merusak hubungan, menciptakan ketegangan, dan menghambat pertumbuhan emosional baik bagi pelaku maupun korban.

Perlakuan ini adalah perilaku yang rumit dan seringkali mengindikasikan konflik dalam diri individu. Penting untuk mencari cara yang lebih sehat dan konstruktif dalam mengatasi konflik dan ekspresi emosi.

Memahami bahwa penggunaan perlakuan hening mungkin berasal dari ketidaknyamanan emosional dan kurangnya keterampilan komunikasi yang dapat membantu kita lebih sabar dan terbuka terhadap orang-orang yang terlibat dalam perilaku ini.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya