Warga Masak Nasi Campur Jagung di Tanjung Morawa Cuma Settingan, Begini Penjelasannya

Jumirah, warga Dusun III, Desa Lengau Seprang, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) memberikan klarifikasi atas video yang beredar luas di kanal Youtube berisi tentang dirinya merasa kesusahan sampai-sampai harus masak nasi campur jagung.

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Sep 2023, 10:48 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2023, 10:48 WIB
Klarifikasi
Dalam klarifikasinya itu, Jumirah menegaskan jika apa yang dilakukannya itu hanya sebuah settingan atau sudah direncanakan terlebih dahulu, dengan alasan naiknya harga beras

Liputan6.com, Deli Serdang Jumirah, warga Dusun III, Desa Lengau Seprang, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) memberikan klarifikasi atas video yang beredar luas di kanal YouTube berisi tentang dirinya merasa kesusahan sampai-sampai harus masak nasi campur jagung.

Dalam klarifikasinya itu, Jumirah menegaskan jika apa yang dilakukannya itu hanya sebuah settingan atau sudah direncanakan terlebih dahulu, dengan alasan naiknya harga beras Rp 14 ribu per Kilogram (Kg).

"Semua ini tidak benar. Tidak pernah saya masak nasi campur jagung. Ini semua settingan saja," ungkap Jumirah ketika memberi klarifikasi, Jumat, 8 September 2023.

Dalam keterangan resmi diperoleh Liputan6.com, dari surel Info Deli Serdang, Jumirah saat itu memberikan klarifikasi didampingi Camat Tanjung Morawa, Rio Laka Dewa, Danramil 16/TM, Mayor Inf Romi Sembiring.

Kemudian turut didampingi juga Kepala Desa Lengau Seprang, Suheryanto, perangkat Desa Lengau Seprang, dan lainnya.

 

Dapat Perhatian Warga dan Pemerintah

Ilustrasi Tampilan YouTube
Ilustrasi Tampilan YouTube (Photo by Szabo Viktor on Unsplash)

Klarifikasi lainnya disampaikan Anwar, warga Desa Lengau Seprang, yang merupakan tetangga Jumirah. Anwar yang pada prinsipnya risih dengan settingan itu, namun berharap warga seperti Jumirah bisa mendapat perhatian dari warga sekitar dan pemerintah.

"Tujuan saya tidak lebih, agar dia (Jumirah) bisa dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.

Di tempat yang sama, Camat Tanjung Morawa, Rio Laka Dewa, menjelaskan kronologis awalnya ada wartawan yang hendak mewawancarai warga terkait kenaikan harga beras.

Namun kemudian, Jumirah diarahkan untuk beradegan sedang memasak nasi dicampur jagung. Alhasil, settingan tersebut dijalankan dan akhirnya diupload ke kanal YouTube.

Dijelaskan Camat Tanjung Morawa lagi, Jumirah juga sebenarnya sampai sejauh ini belum memiliki data kependudukan yang jelas.

"Untuk administrasi kependudukan (adminduk) Ibu Jumirah sudah kita bantu selesaikan," sebut Rio.

Selenggarakan Pasar Murah

Bulog Gelontorkan 30 Ribu Ton Beras di Pasar Induk Cipinang
Ilustrasi - Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ditegaskan Rio, Pemerintah Kecamatan Tanjung Morawa bekerja sama Badan Urusan Logistik (Bulog) pada Senin, 11 September 2023, akan menyelenggarakan pasar murah untuk warga kurang mampu di Desa Lengau Seprang.

Pihaknya akan menjual sebanyak 2 ton beras yang disiapkan khusus untuk warga miskin di Lengau Seprang.

"Caranya nanti warga yang berhak menerima didata, kemudian diberikan kupon. Jadi, bisa tepat sasaran," Rio menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya