Pasar Gading, Bukti Pasar Tradisional Masih Bisa Hidup pada Era Digital

Tak sekadar menjadi tempat bertransaksi, Pasar Gading juga menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Solo.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 20 Sep 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 12:00 WIB
Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming Raka sarapan soto di Pasar Gading, Solo. (dok. Instagram @gibran_rakabuming/https://www.instagram.com/p/B53639SBKqf/)

Liputan6.com, Solo - Keberadaan pasar tradisional di setiap daerah seolah menjadi jantung kehidupan. Salah satu pasar tradisional di Kota Solo yang memiliki sejarah panjang dan prestasi gemilang adalah Pasar Gading.

Tak sekadar menjadi tempat bertransaksi, Pasar Gading juga menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Solo. Pasar ini berlokasi di Jalan Veteran, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

Mengutip dari surakarta.go.id, Pasar Gading Kota Solo pertama kali dibangun pada 1981. Kala itu, Pasar Gading menjadi salah satu mercusuar ekonomi bagi warga Solo dan sekitarnya.

Pada 1988, Pasar Gading mengalami perubahan dan pembaruan berupa renovasi tambal sulam. Kemudian pada 2003, Pasar Gading kembali direnovasi ringan.

Tak berhenti di situ, pada 2008, pasar ini kembali mengalami renovasi total. Renovasi tersebut mengubah Pasar Gading menjadi pusat perbelanjaan yang lebih modern dan nyaman.

Sejak beroperasi, Pasar Gading juga telah mencetak beberapa prestasi. Pada 2008, pasar ini berhasil meraih predikat Juara I Pasar Sehat se-Jawa Tengah. Kemudian pada 2017, Pasar Gading kembali menyabet gelar Juara I Pasar Rakyat Pengelolaan Terbaik se-Jawa Tengah.

Saat berkunjung ke Pasar Gading, pengunjung bisa menemukan berbagai komoditas kebutuhan sehari-hari. Terdapat sekitar 33 kios dan 192 los. Suasana pasar pun bersih dan aman.

Selain itu, Pasar Gading juga telah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti MCK, musala, kantor pengelola, alat pemadam kebakaran, lahan parkir luas, ruang laktasi, hingga ruangan khusus merokok.

Keberadaan pasar tradisional sejatinya masih dibutuhkan masyarakat. Dengan berbagai perubahan, pasar tradisional pun masih tetap bisa hidup di tengah era digital seperti saat ini.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya