Asyik, Nonton Kesenian Tradisional dan Jajan Kuliner di Warung Bambu Zaman Kerajaan

Melihat suasana warung zaman Kerajaan yang terjaga dari bambu dan beratap kelapa, kemudian meja dari kayu dan kursi nya dari bambu, bisa kamu rasakan saat berkunjung ke situs kesultanan Banten.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 14 Okt 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2023, 10:00 WIB
Warga berfoto di Festival Surosowan Banten. (Kamis, 12/10/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).
Warga berfoto di Festival Surosowan Banten. (Kamis, 12/10/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Liputan6.com, Serang - Melihat suasana warung zaman kerajaan yang terjaga dari bambu dan beratap kelapa, kemudian meja dari kayu dan kursi nya dari bambu, bisa kamu rasakan saat berkunjung ke situs Kesultanan Banten. Lokasinya tepat berada di samping Museum Banten.

Di tempat itu, ada juga spot foto dengan latar bambu, serta meja dan ornamen khas kerajaan. Tak hanya itu, jajanan serta hiburan kesenian yang ada di Banten juga turut ditampilkan, menghibur masyarakat yang duduk sembari mencecap nikmatnya kudapan yang ada.

Suasana itu hanya berlangsung beberapa hari saja, tepatnya mulai Kamis hingga Minggu, 12-15 Oktober 2023, digelaran Festival Budaya Surosowan.

"Jika dilihat catatan sejarah, Banten di abad ke 17, ini menjadi salah satu bandar internasional yang sangat penting di Asia. Karena ukuran Banten di masa lalu, pada zamannya, sama besar nya dengan Amsterdam di Belanda, sama besarnya dengann Kota Seol di Korea dan ini juga menunjukkan kita punya tapak sejarah yang luar biasa," ujar Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, di lokasi, Kamis, (12/10/2023).

Tampilkan Berbagai Kesenian dan Kebudayaan

Spot foto yang menarik. (Kamis, 12/10/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).
Spot foto yang menarik. (Kamis, 12/10/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Tampilan bendrong lesung, tari cokek, karinding, wayang garing, ubrug, kuda lumping, gondang lesung, silat, barongsai, hingga angklung akan menghibur masyarakat yang datang.

Kamu yang datang saat malam hari, akan terasa lebih syahdu. Alunan musik tradisional, suasana khas zaman Kerajaan ditambah kemegahan Masjid Agung Banten dan situs Keraton Surosowan, menambah suasana yang spesial bagi penikmatnya.

"Festival ini juga ingin memberi ruang seluas-luasnya kepada kalangan muda untuk mengekspresikan diri dalam bidang kebudayaan," terangnya.

Berharap Bisa Jadi Event Tahunan

Suasana tradisional di lokasi warung jajanan. (Kamis, 12/10/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).
Suasana tradisional di lokasi warung jajanan. (Kamis, 12/10/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Festival Budaya Surosowan yang pertama kali berlangsung ini, diharapkan bisa jadi gelaran tahunan di situs Kesultanan Banten. Sehingga bisa menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain itu, industri kreatif bisa lebih hidup. Seni dan budaya yang dilestarikan generasi muda bisa terus berkembang tanpa termakan zaman.

"Kita sama berkolaborasi dengan pemda dan mudah-mudahan ini bisa menjadi event tahunan yang bisa kita jaga terus ke masyarakat kita," ujar Al Muktabar, Pj Gubernur Banten, di lokasi yang sama, Kamis, (12/10/2023).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya