Dilanda Kabut Asap, Kasus Penyakit ISPA di Kota Padang Meningkat

Kabut asap akan mudah terdampak bagi lansia, anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan.

oleh Novia Harlina diperbarui 24 Okt 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2023, 13:00 WIB
Cek Kesehatan Anak SD
Bila dibandingkan dengan data periode Maret-Juli 2022, tercatat adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien ISPA dan pneumonia sebesar 20-30 persen pada tahun ini untuk periode yang sama. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Padang - Kabut asap yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat beberapa waktu terakhir, berdampak pada kesehatan masyarakat. Kasus penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) tercatat meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati menyampaikan dalam rentang 18 September hingga 24 September terdapat 1.063 kasus penderita ISPA.

"Kemudian pada 24 September hingga awal Oktober sebanyak 1.400 kasus. Jadi, memang ada peningkatan," ujarnya dikutip dari siaran pers Pemko Padang, Senin (23/10/2023).

Ia mengimbau masyarakat agar memperbanyak minum air putih dan konsumsi buah dan sayuran. Jika mengalami gangguan pernafasan atau iritasi mata segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selain itu, ia berharap masyarakat tidak melakukan pembakaran sampah dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Pemko Padang juga telah mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi dampak kabut asap.

Dalam surat edaran itu, Wali Kota Padang Hendri Septa mengimbau warga untuk mengenakan masker.

Menurut Hendri, kabut asap akan mudah terdampak bagi lansia, anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan. Oleh sebab itu, ia mewanti-wanti kelompok rentan untuk tidak dulu beraktivitas di luar rumah.

Sejak munculnya kabut asap di Padang, cukup banyak warga yang terpapar. Pada umumnya warga mengalami flu, batuk, serta iritasi.

"Kenakan masker seperti masker bedah atau masker berstandar N95, KN95, KF94," katanya melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (5/10/2023).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya