Mahasiswa Siborong-borong Ditemukan Tewas di Indekos Kuta Selatan, Ada Luka di Kelamin

Seorang mahasiswa asal Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), ditemukan tewas di indekos daerah Kuta Selatan, Provinsi Bali, pada Sabtu, 18 November 2023.

oleh Reza Efendi diperbarui 23 Nov 2023, 12:14 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2023, 12:14 WIB
Ilustrasi mayat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi mayat (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan Seorang mahasiswa asal Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), ditemukan tewas di indekos daerah Kuta Selatan, Provinsi Bali, pada Sabtu, 18 November 2023.

Korban diketahui bernama Aldi Sahilatua Nababan. Kematian pria 23 tahun ini menimbulkan kecurigaan bagi keluarga, karena ditemukan banyak luka mengeluarkan darah dan memar pada tubuhnya.

Atas dasar itu, pihak keluarga korban melakukan autopsi terhadap jenazah di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Tk II Medan, Jalan KH wahid Hasyim, Kota Medan, Rabu, 22 November 2023.

"Pada jasad adik saya banyak ditemukan darah. Kelaminnya rusak, mengeluarkan darah, dari hidung dan mulut juga. Badannya semua memar, sikunya bergeser," kata kakak korban, Monalisa Boru Nababan.

Diungkapkan Monalisa, kematian adiknya itu diketahui setelah pihak kepolisian Kuta Selatan menghubungi orang tuanya, lalu memberitahukan korban telah meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan polisi ke pihak keluarga, korban disebutkan meninggal dunia gantung diri di indekos. Jenazah korban sempat dibawa ke rumah sakit di Bali, namun menurut keluarga tidak dilakukan proses autopsi.

Pihak keluarga sangat mencurigai penyebab kematian korban. Apalagi mereka menemukan sejumlah foto pendukung kondisi korban di rumah sakit di Bali.

"Dari foto-foto yang kami terima, sangat tidak wajar disebut bunuh diri," ungkapnya.

 

Minta Jenazah Dikirim ke Kampung Halaman

ilustrasi-mayat-130728b.jpg
Ilustrasi

Merasa ada kejanggalan dengan kematian korban, pihak keluarga meminta jenazah korban segera dikirim ke kampung halamannya.

"Iya, karena tidak ada dilakukan (autopsi) di sana (Bali)," sebut Monalisa.

Pihak keluarga sangat mencurigai penyebab kematian korban, karena menemukan sejumlah kejanggalan. Seperti adanya luka beberapa bagian tubuh korban, termasuk kelaminnya juga rusak.

Monalisa berharap dengan adanya autopsi di RS Bhayangkara Tk II Medan, penyebab kematian adiknya dapat segera terungkap.

"Kita lihat setelah ada foto yang beredar di rumah sakit, adik saya penuh dengan darah. Adik saya dianiaya secara sadis," sebutnya.

Kuliah di Bali Hampir Selesai

mayat-ilustrasi-131212b.jpg
Ilustrasi

Disebutkan Monalisa, korban kuliah di Bali dan sudah hampir selesai. Selama ini selalu berkomunikasi dengan keluarga di Tapanuli Utara, Sumut, dan tidak pernah memiliki masalah.

"Statusnya semester akhir, Desember (wisuda). Adik saya enggak pernah cerita punya masalah, kami selalu berkomunikasi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya